47.RAIN JAHIL🔱

8.9K 686 178
                                    

(Aloww, maap ya tadi ada kesalahan hehe. Jaga kesehatan sayangggg✨)

HAPPY READING👑

••💫••

     Sore ini Rain sedang duduk di sofa sambil memainkan ponsel nya. Tapi Ia juga tak habis pikir dengan Lala. Kenapa gadis itu sedari tadi lewat lewat tidak jelas?

"Awas aja lo Tejo! Besok gue potong kepala lo!" Lala kembali memasuki kamar nya. Sejak tadi Ia hanya mondar mandir dari kamar Rain, ke ruang tamu, naik lagi kemudian masuk ke kamarnya. Mulutnya juga tak berhenti mengoceh.

"Kenapa sih yang?"

Lala tersentak kemudian menoleh kearah Rain yang berdiri di sampingnya. "Ini si Tejo nyoretin tas gue kak." Lala mengangkat tas ungu nya, menunjukkan pada Rain.

"Ehh tunggu, kakak tadi ngomong apa?" Lala tersenyum menatap Rain antusias.

"Apa?" Rain menanya balik membuat Lala mencebikkan bibirnya kesal.

"Tadi manggil nya apa?"

"Ohh, yang. Sayang. Ayang. Lala sayang."

Lala kembali merekahkan senyum nya. Wajahnya pasti sudah merah sekarang. Ah lama kelamaan Rain semakin meresahkan.

"Udah gausah senyum!" Rain mengusap wajah Lala.

"Kenapa?"

"Gue jadi makin cinta" kata Rain santai.

Lala menguyel pipi Rain kemudian menarik kedua sudut bibir Rain menggunakan tangannya, agar Rain tersenyum sambil menunjukkan giginya. Damage nya gak ada obat hmm.

"Perasaan dari tadi tas lo udah kecoret. Pas pulang sekolah," ujar Rain pada Lala yang masih memegangi pipinya.

"Lala gak liat. Baru nyadar. Tapi kok kakak gak ngasih tau ke Lala?" tanya Lala.

"Ya gue pikir lo yang coret."

"Masa gue, gak mungkin lahh!"

"Kenapa tas nya di coret?" Rain bertanya setelah beberapa saat Lala bermain main dengan wajah tampan nya.

"Mungkin karna tadi Lala nyuri pena nya Tejo. Terus minum nya juga Lala kasih ke bunga," jelas Lala.

Rain menggelengkan kepalanya beberapa kali. "Kan lo salah juga. Ngapain nyuri pena nya? Trus minum nya juga dikasih ke bunga lagi. Otomatis kan si temen lo itu marah lah."

"Ohh jadi kakak belain Tejo?" Lala memalingkan wajahnya kesal.

"Bukannya belain, kan memang salah. Lo berdua sama sama salah." Rain mengusap rambut Lala yang sudah manyun.

"Ya kan Tejo nya bisa nyuri pena gue. Ini malah tas gue yang di coret. Kesell sama Tejo!"

"Emang lo ada pena?"

"Ngga sih. Kemaren ada tapi udah hilang," ujar Lala sembari terkekeh.

"Trus ke sekolah nulis nya pake apa?" tanya Rain lagi.

"Gue nyuri Pena nya Amel, Vira, Tejo, piki, sama yang lain."

"Ck. Lain kali jangan nyuri barang orang!" peringat Rain.

"Apa sih pena doang!"

"Pena sekalipun itu bukan hak lo! Banyak dosa lo kaya gitu."

"Ya kan ...." Lala tak bisa melanjutkan perkataannya. Ia menoleh kearah Rain yang kini sedang menatap dingin kearahnya.

Lala menundukkan kepalanya. "Jangan marah." Ia menarik narik ujung bawah kaos hitam Rain yang Ia genggam sedikit.

"Dasar tukang nyuri!" Rain semakin gencar menjahilinya.

RainLala [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang