4. Gejala

16.2K 1.2K 17
                                    

"Perut gue kok sakit banget ya." keluh Hana. Ia mencengkram kuat perutnya dengan kedua tangannya.

"Sekian materi hari ini, jangan lupa kerjakan halaman 56-57 di kertas sobekan!" Bu Sri berlalu setelah mengucapkan itu.

Gladys menghampiri meja Hana sesudah membereskan alat tulisnya. "Hana kantin yuk!" ajaknya riang.

"Perut gue kram, lo kesana sendiri aja." jawab Hana dengan masih memegangi perutnya.

"Hana lagi datang bulan?" Hana menggeleng.

"Eh, bukannya ini jadwal gue datang bulan ya." gumamnya.

"Dys, ini tanggal berapa?"

Gladys ke depan untuk melihat kalender, Hana menggeram kenapa Gladys tidak mengecek di kalender ponselnya.

"Tanggal 22." ucap Gladys lalu kembali ke meja Hana dibelakang paling pojok.

"Apa gue hari ini datang bulan, ya? udah telat satu minggu."

"Ke kamar mandi aja." saran Gladys.

"Anterin," Hana berdiri dibantu oleh Gladys.

Koridor lumayan sepi karena murid-murid sedang menyerbu surga makanan sekolah. Hana bersyukur karena sepi, jika ramai mereka bisa memandang dirinya.

Gladys masuk ke toilet menunggu Hana. Hana masuk ke bilik toilet mengecek apakah dirinya memang datang bulan.

Gadis itu keluar dengan raut kebingungan, "Gimana?"

Hana menggeleng dengan raut yang masih bingung.

"Emang tadi pagi Hana gak sarapan?"

"Ck, gue kan udah biasa setiap pagi gak sarapan." Hana meringis.

"Itu mungkin karma gara-gara Hana enggak sarapan." kata Gladys asal.

"Eh tadi pagi gue minum sprite, 'kan? iya gak sih?" tanya Hana tak yakin, ia lupa.

"Gladys gak tau, kan Gladys langsung ke kelas habis upacara."

Hana kembali mengingat. "Iya deh kayaknya gue minum sprite... oh iya! gue beli sprite pas rebutan sama cowok."

"Anterin gue ke UKS aja deh, Dys." Gladys mengangguk.

—*—

Hana langsung berlari keluar dari UKS. Entah kenapa perutnya terasa mual saat mencium bau khas UKS. Padahal biasanya juga ia bolos pelajaran ke UKS.

Berlari secepat kilat sambil membekap mulutnya tak perduli dengan siswa-siswi yang ia tabrak di koridor.

Ia langsung memuntahkan cairan bening ke closet tak lupa mengunci bilik toilet. Dan dengan sengaja, ia menyalakan keran air agar suaranya tidak sampai di luar bilik.

Gue kenapa sih, gumamnya dalam hati.

Perutnya terasa sangat sakit, tapi lagi-lagi yang keluar hanya cairan bening.

Tiba-tiba hatinya bergemuruh saat mengingat insiden satu minggu yang lalu.

Lamunan Hana buyar ketika Gladys menggedor bilik pintu. "Hana? Hana kenapa?!?!"

"Gu— huwekk!! huwekk!"

Gladys menggedor-gedor pintu bilik saat mendengar Hana muntah, "Hana!! ke UKS aja yuk!!"

Ini Gladys bego apa gimana, orang lagi muntah suruh ke UKS, pikir Hana.

Hana membuka pintunya sesudah membersihkan hal di dalam. "Gue mau pulang aja Dys." kata Hana lemas.

Married by AccidentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang