27. Datang Kembali

6.9K 608 43
                                    

ni masih ada penghuninya g si cug? 🥲

I'm so sorry ya, gue baru balik dari kayangan 😶‍🌫️

-*-

Masih dalam dekapan Alkan, Hana menggeliat dalam tidurnya kala kejadian itu datang di mimpinya. Nafasnya mulai memburu dan keringat membasahi dahinya.

Kedua matanya terbuka dan wajahnya langsung berhadapan dengan dada Alkan.
Refleks, ia mendorongnya hingga membuat lelaki itu berada di pinggir ranjang.

Alkan tersentak dalam mimpinya. Membuka matanya, dan geser sekali saja tubuhnya akan terjatuh. Ia sontak bangkit dan mendapati perempuan disampingnya yang berlagak seperti orang ketakutan.

"Hei, lo kenapa?" tanya Alkan seraya menyentuh lengan Hana.

Dengan muka gugupnya dia menggeleng sambil menepis tangan Alkan. "G--gue mau ke kamar mandi."

"Gue anter." kata Alkan cepat.

"Gue bisa sendiri." Hana bangkit kemudian keluar kamar menuju kamar mandi.

Di kamar mandi, ia berdiri menghadap cermin. Retinanya memang menangkap dirinya di cermin, tapi pikirannya tertuju pada kejadian yang kembali datang ke mimpinya.

'Kejadian' dimana dia menjadi Hana versi sekarang.

Dan tidak ada seorangpun yang tahu tentang kejadian itu kecuali dirinya dan si dalang.

Lintasan memori di rumah berlantai dua yang kosong, sepupunya yang ketahuan, dan rehabilitasi.

Melupakan sebenarnya mudah, tapi mereka selalu datang di mimpi sebagai bayang-bayang. Parahnya apa yang ia alami sekarang membuat ia tak bisa menghapus memori tentang masa lalunya.

Mengulangi kejadian di masa lalunya membuat deja vu. Mungkin memori itu tidak akan pernah bisa terhapus.

"Damn!" umpatnya pelan saat tak terasa bulir bening mengalir ke pipinya.

Tok tok

"Na?" panggil Alkan dibalik pintu.

Hana sontak mengangkat kepalanya, menghapus bulir bening di pipinya lantas menyalakan kran air untuk membasuh wajahnya.

Mengelap wajahnya dengan handuk, ia kembali menormalkan raut wajahnya.

"Lo nggak kenapa-kenapa, 'kan?" Itu pertanyaan yang dilontarkan Alkan kala pintu terbuka.

Hana menggeleng. "Sorry jadi ganggu tidur lo."

"Gimana keadaan lo sekarang?" Hana menyentuh dahi Alkan dan tangannya yang tak sedingin tadi. Dilihat juga lelaki itu sudah tidak menggigil.

"Mendingan, efek pelukan lo." Alkan menatap Hana menggoda dan detik itu juga tangan Hana yang berada di tangan Alkan menampar pelan lengan lelaki itu.

"Ada gitu orang demam dikasih pelukan sembuh." cibir Hana.

"Gue buktinya."

Hana melengos menuju meja makan.

"Bercanda doang elah, gue emang kalo demam cepet sembuh." ujar Alkan menyusul Hana.

Hana bergumam menanggapi.

Hana merasa lapar, ia juga lupa dimana ia menaruh bakso tadi. Entahlah, lagipula jikapun ada pasti sudah dingin.

Perempuan dengan piyama pendeknya berbalik menatap Alkan memelas. "Kan, gue laper pengen pempek."

Bayangan pempek dengan kuah pedas manisnya tiba-tiba terngiang dalam benaknya. Apalagi setelah hujan reda, hm sepertinya ia tengah ngidam.

Married by AccidentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang