"Kalian pulang duluan aja, biar gue sendiri yang kesana." ucap Alkan saat sudah keluar dari markas geng Langit.
Mereka saling melempar pandang. Mars yang tadinya ingin berucap terdahulu oleh Rafly. "Biarin Alkan ngomong berdua sama cewek itu."
Mars menghela nafas, "Good luck, bro!" katanya dengan menepuk pundak Alkan.
Rafly, Mars, Aldo dan Hindia menyalakan mesin motornya lalu pergi ke arah utara meninggalkan Alkan. Alkan melihat kembali alamat rumah yang ia dapat dari Geo, lantas memasukkannya ke saku celana. Ia berlalu ke arah selatan.
Alkan belum tahu jika Geo adalah sepupu Hana, mungkin jika Geo tahu tentang Alkan yang merebut mahkota Hana ia akan menghabisi Alkan. Tadi Alkan beralasan jika salah satu anggotanya telah merusak bagian belakang motor Hana dan ia akan datang kesana untuk bertanggungjawab. Dan tak ragu, Geo memberikan alamat rumah Hana.
Lelaki itu juga belum memberi tahu kedua orangtuanya, ia berencana memberitahu sesudah ia memastikan bahwa gadis itu hamil.
Dan hari ini, ia akan memastikannya.
—*—
Hana mengalah. Dengan dorongan perutnya yang keroncong sedari tadi, ia bangkit menuju lantai dasar untuk ke dapur.
Dapur sepi, mungkin Bi Enah sedang keluar atau menyiram tanaman.
Ia mengambil nasi dan lauk dengan porsi yang sedikit. Karena ia jarang makan, sekalipun sedang lapar ia lebih suka minum atau tidur.
Lauknya sangat terlihat enak, tapi dasarnya orang yang tidak berselera, mau bagaimanapun juga memandang itu seperti biasa.
Ia minum terlebih dahulu, baru sesaat ingin memasukkan nasi ke mulutnya, Bi Enah datang dengan membawa penyiram tanaman. "Abis nyiram tanaman, Bi?" tanya Hana basa-basi.
"Iya non, matahari lagi panas-panasnya." Hana manggut-manggut menanggapi.
"Oh iya Bi, Oma belum pulang?"
"Belum non."
"Tumbenan lama banget." gumam Hana.
Bi Enah pamit lagi ke depan setelah menaruh penyiram tanaman. Hana pun melanjutkan makannya.
Neneknya jika sudah berkunjung ke rumah om nya, pasti lupa waktu. Katanya sih quality time. Karena jarang wanita tua itu menghabiskan waktu bersama anak dan cucunya, karena anaknya sibuk dengan pekerjaannya masing-masing.
"Punten non," Bi Enah datang lagi.
"Kenapa Bi?" tanyanya tanpa mengalihkan pandangannya.
"Ada temen non di depan."
Hana mendongak, "Cewek apa cowok?"
"Cowok non."
Perasaan teman gengnya tidak ada yang bilang ingin kesini, "Suruh masuk ke dalam aja Bi."
Bi Enah mengangguk lalu kembali ke depan.
"Silahkan masuk Den," Alkan membututi Bi Enah ke ruang tamu.
"Duduk dulu Den, Hana lagi makan." ujar Bi Enah mempersilahkan.
Alkan mengangguk lalu duduk di sofa seraya menatap sudut-sudut ruangan. "Mau minum apa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Married by Accident
Teen Fiction"Makasih lo udah bikin hancur gadis yang udah hancur ini." Hana itu gadis yang berandalan, anak geng motor, bejat, tapi sebejat-bejatnya dia, tidak pernah ia sebejat sekarang. Alkan, ketua geng motor King yang sangat kejam jika sudah berhadapan deng...