11. Keputusan akhir

12.5K 922 38
                                    

Biar nyambung jd gue revisi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Biar nyambung jd gue revisi. Sorry, mungkin bagian 10 pada nggak nyambung. So, Happy Reading! <3

-*-

"Maaf sebelumnya, saya Neo dan ini istri saya, Meria. Kami orang tua Alkan, dan tujuan kami kesini untuk membahas masa depan mereka berdua." ujar Neo.

"Masa depan mereka sudah hancur dan tidak ada yang harus dibahas lagi!" sahut Rayn cepat.

"Rayn!" tegur Yuan.

"Silahkan duduk pak, buk." Rena bangun dari duduknya diikuti oleh Lerra dan Merly. Ketiga wanita itu memilih berdiri di samping sofa.

"Rayn kalo kamu disini hanya memperkeruh keadaan, mending pulang saja." ujar Rahma.

Rayn diam berusaha meredakan amarahnya. Karena disini Hana tetap keponakannya.
"Ini sudah takdir dari Tuhan." ujar Rahma lagi.

Rahma beralih menatap pasutri itu. "Saya Rahma, nenek Hana dan ini anak-anaknya saya." Anak Rahma beserta menantunya mengangguk hormat.

"Saya mewakili Alkan minta maaf atas insiden tersebut. Saya bisa merasakan gimana jadi Hana yang hamil diluar nikah. Dan lagi, masih sekolah." ucap Meria yang masih diliputi rasa bersalah.

Kini Neo yang berucap. "Alkan juga sudah jujur dengan saya atas insiden itu.
Ini salah mereka berdua memang, tapi di setiap cobaan pasti ada hikmahnya."

"Alkan belum menceritakannya pak," sahut Irwan.

Alkan melirik sekitar lalu berdeham. "Malam itu saya ke club dan pas saya minum itu alkohol badan saya jadi panas." Beruntunglah tidak ada yang menyela, "saya mau ke kamar mandi dan nggak sengaja tabrakan sama Hana. Saya gak tau gimana lagi buat ngilangin rasa panas itu. Dan di situ saya lepas kendali."

"Tidak ada yang mengarah kalo kamu anak baik-baik." kata Yuan berkomentar.

"Sumpah, saya pertama kalinya datang ke club dan nggak tau minuman itu dicampur apa."

"Tunggu... Hana, kamu ke club? Ngapain?" tanya Yuan baru menyadari.

Ingin sekali rasanya Rayn menyeletuk. Tapi ia tidak mau ditegur lagi oleh ibunya.

Mata tajam Geo sempat beradu dengan mata Hana. Cewek itu langsung memutuskan pandangannya karena Geo menatapnya dengan berbeda.

"Menikmati masa remaja." jawab Hana santai.

"Menikmati masa remaja bisa dengan cara lain, tidak harus ke club." Yuan menyangkal.

"Kamu juga bukan anak baik-baik Hana, mungkin ini cara agar kamu berhenti bebas." ujar Irwan tetapi nadanya tidak marah-marah seperti Rayn.

"Intinya.. gimana mereka kedepannya?" tanya Rahma.

"Kalo saya terserah keduanya, tapi saya berharap mereka mau menikah." sahut Meria.

Married by AccidentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang