"Na." panggil Alkan.
"Hm."
"Uang jajan lo masih dapet dari nenek?"
Hana yang awalnya menatap keluar jendela mobil menoleh, menatap Alkan sekilas. "Iya. Kenapa?"
"Kita kan udah berumahtangga tuh, gue sebagai kepala keluarga seharusnya menghidupi istri dan anak-anaknya kan." Alkan mengerem mobilnya saat lampu hijau berganti menjadi merah. "Nah, gue berencana buat jadi guru les privat biar lo gak minta uang jajan ke nenek lagi, gitu."
"Juga buat menghidupi keluarga kecil kita," lanjut Alkan pelan.
"Les apaan? Matematika? Emang lo bisa? cerocos Hana tak percaya.
"Ck, bukan. Tapi guru les bela diri."
Hana tak bisa memungkiri bahwa Alkan sangat jago di bidang bela diri. Dilihat dari tubuhnya saja yang tegap, pasti semua orang akan menerka-nerka Alkan jago di bidang itu.
"Lo di ceramahin Papa Neo biar punya penghasilan sendiri?" Rasanya ia tidak percaya jika Alkan mempunyai keinginan sendiri untuk bekerja.
"Dih ya enggak lah. Gue tuh mau jadi kepala keluarga yang bertanggungjawab." balas Alkan sambil mendelik. Ia menjalankan mobilnya saat lampu kembali berwarna
hijau."Terus apa kabar dengan geng lo, king?" tanya Hana mengejek.
Alkan menoleh dengan senyum miringnya. "Lo mau gantiin gue, my queen?"
"No. I will destroy it."
"Tidak ingatkah ada dua nyawa di dirimu?"
"I always remember if you keep reminding." balas Hana sinis.
Alkan terkekeh pelan. "Jadi gue diizinin buat jadi guru les nggak?"
"Terserah lo," jawab Hana cuek.
"Gue butuh restu dari lo dong, istri." kata Alkan jahil membuat Hana menatapnya dengan mengangkat sudut bibirnya jijik. "Biar berkah." Lelaki itu menaikturunkan alisnya.
Hana kembali menatap ke depan setelah itu. "Hm, ya. Itu juga udah tanggungjawab lo."
"Lo juga kalo nenek ngasih uang jangan diterima."
"Hm."
"Eh iya gue lupa." Alkan menepuk jidatnya.
"Pas elo dibawa ke RS, dokter bilang buat lo check-up minimal seminggu sekali atau dua minggu sekali." ujar Alkan.
"Gue gak mau ah,"
"Lho? Kenapa?"
"Entar aja kalo gue udah gak sekolah. Biar ada waktu. Lagian kandungan gue masih muda."
"Maka dari itu. Kandungan lo masih muda, jadi rentan kenapa-napa."
"Setelah gue gak sekolah atau nggak sama sekali?" ancam Hana menatap Alkan menang.
—*—
Mobil Alkan sampai di rumah Rahma. Mereka memilih untuk mampir sebentar di rumah Rahma. Untungnya Alkan menggunakan mobil, jika tidak pasti dia tidak akan mampir dulu karena angin malam yang dingin.
"Cie yang abis jalan." celetuk seseorang di ruang tamu saat Hana dan Alkan memasuki rumah Rahma.
Langkah keduanya berhenti di ruang tamu. "Ngapain lo disini?" tanya Hana pada Geo.
"Numpang Wi-Fi gratis. Di rumah lagi eror." balas Geo yang tengah tiduran di sofa sambil bermain game di ponselnya.
Hana berdecih. "Kesini pas ada maunya." sindirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married by Accident
Teen Fiction"Makasih lo udah bikin hancur gadis yang udah hancur ini." Hana itu gadis yang berandalan, anak geng motor, bejat, tapi sebejat-bejatnya dia, tidak pernah ia sebejat sekarang. Alkan, ketua geng motor King yang sangat kejam jika sudah berhadapan deng...