(41) Alfa dan elang

6.2K 596 225
                                    

JANGAN LUPA VOTE!!!

KOMEN!!!! DAN SHARE!!!

ENJOY THE CERITA.

HAPPY READING!!

**

41. Alfa dan elang

"So beautifull"

uangkapan pelan nan sangat lembut itu memasuki indra pendengaran asa membuat tubuh gasis itu melemas seketika. Masih dengan aksi saling melamparkan pandandangan. Seolah olah tidak ada hari esok bagi alfa untuk menatap manik mata itu.

Tidak ingin terjerat lebih lama dengan situasi seperti ini, gadis itu dengan cepat mengembalikan kesadarannya dan langsung membuat pandangannya kearah samping dan bergegas memasang kacamata yang tadi ia lepaskan.

----saling diam entah berapa lama, mereka sama-sama sibuk terhanyut dalam pikiran masing-masing. Akhirnya alfa memutuskan untuk buka suara lebih dulu.

Berdehem singkat. "Khm"

Asa menoleh sekilas lalu kembali menghadap lurus kedepan "apa?"

"Jadi itu alasan lo pake kacamata?" Asa mengangguk singkat.

"Kenapa?"

"Apanya yang kenapa?"

Alfa membasahi bibir bawahnya yang kering "ya kenapa lo harus pake kacamata?"

"G-gue-----gpp"

Alfa menghela nafasnya sejenak, lalu meraih kedua bahu asa dan memutarkan tubuh gadis itu, sehingga posisinya mereka saling berhadapan.

"mata lo cantik banget sa, kenapa harus ditutupin pake ini?" Cowok itu melepaskan kacamata yang dipake cewek itu.

Ia tidak bohong, manik mata cewek itu benar-benar mampu membuatnya tenggelam saat menatapnya. Iris mata yang untuk pertama kalinya alfa akui----

Sangat indah.

Biru terang.

Asabila sedikit mendongkakkan wajahnya keatas agar dapat menatap mata alfa yang biasanya tajam itu kini memandangnya dengan penuh kelembutan dan kehangatan.

Dan Sial-nya asa tidak dapat menyembunyikan apa yang terpancar dari matanya dihadapan cowok itu.

"gue cuman gak mau jadi pusat perhatian"

BOHONG!

"lo masih gak percaya sama gue sampe harus bohong?"

Asa merasa tenggorakannya tercekat saat melihat pancaran raut kecewa itu dari alfa.

Menghela nafasnya sejenak, dirinya benar-benar tidak bisa jika alfa seperti itu "G-gue--- "

"Gue cuman gak mau bikin ayah tambah benci sama gua, karna------mata gue mirip banget sama bun--da. Dan itu slalu buat ayah makin ingat sama bunda gue" pelan dan lirih.

Membuat alfa merasakan sesak seketika didadanya. Ketika iris mata berwarna biru terang itu menatapnya redup, sendu dan terluka. Lagi-lagi ia merasa sakit dan sesak saat gadis dihadapannya merasa begitu tak berdaya seperti saat ini.

ASABILATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang