ASABILA

(22) Fakta baru

"1 nyawa antara kami melayang, maka 1000 nyawa antara kalian yang jadi taruhannya"

22. FAKTA BARU
***
TYPO BERTEBARAN.

Sama seperti malam malam yang biasanya, kali ini asabila masih dengan kegiatan rutin nya. Selesai mengerjakam beberapa tugas maka gadis itu kini sudah kembali stay didepan laptop nya. Ngapain lagi jika bukan ngedracin (drama cina). Karna tidak ada drakor terbaru maka ia beralih ke drama cina. Asa menonton sebuah drama terbaru yang berjudul first romance.

"Isss ganteng banget sih!"

"Manis lagi"

"Fiks cocok banget deh sama gue!''

Gadis itu asik berceloteh sendiri menyaksikan drama yang terputar.

Drrtt... drrtt

Tiba tiba ponsel milik gadis itu berbunyi tanda ada yang menelpon. Membuat nya berdecak kesal.

"Ck! Siapa sih, ganggu gue aja! Gak tau apa gue lagi nontonin drama suami gue!" Gerutu nya sambil meraba raba benda pipih nya yang berada di atas nakas samping ranjang.

Bang arga🐶 is calling...

"Ngapain bang arga nelpon gue malam malam gini?"

Dari pada semakin penasaran, asabilla segera mengangkat panggilan tersebut.

"Hallo bang'

"........"

"Gue dirumah, emang kenapa?"

"........"

"S-serius?"

".........."

"Iya gue otw sekarang!"

"........."

"Oke bye!"

Tut

Tanpa babibu asa langsung mengganti pakaian nya yang tadi hanya menggunakan baju tidur dengan celana jeans hitam serta hoodie hitam.

Asa langsung menyambar kunci motornya dan segera menutuni tangga dengan tergesa gesa. Untung saja kedua abangnya sudah pergi nongkrong, jadi ia tidak perlu memikirkan alasan jika ditanya ingin kemana.

Gadis itu menjalankan motornya dengan kecepatan diatas rata-rata, namun sampai di perempatan jalan sana ia melihat sebuah mobil yang sepertinya sedang dibegal karna dikelilinga sekitar 5 orang berbadan besar, siapa lagi jika bukan preman.

Akhirnya asa memutuskan untuk menyingkarkan hama tersebut terlebih dahulu.

"Woi"

Asa berteriak saat sudah dekat dengan segerombolan itu. Membuat ke lima preman serta 1 orang perempuah yang asa yakini adalah korban begal tersebut langsung menoleh kesumber suara.

Asa berjalan dengan gaya cool andalannya, kedua tangan dimasukkan kedalam saku hoodie serta tak lupa sambil mengunyah permen karet.

"Wah nambah satu nih bos buat mainan kita!" Salah satu kelima preman itu menatap asa seperti ingin menerkam gadis itu. Padahal pakaian asa sama sekali tidak seperti perempuan yang lain. Asa jadi berfikir bagaimana jika ia memakai pakaian yang terbuka?