(3) SMA Angkasa

14.1K 770 2
                                    

"Apapun yang terjadi tetaplah bernafas dan jangan sampai lupa untuk bernafas. Awal yang baru harus di awali dengan semangat baru.!"

03. SMA ANGKASA

Pagi ini tak seperti biasanya asbila bangun lebih awal dikarenakan hari ini adalah hari pertamanya untuk mulai sekolah di SMA angkasa.

Gadis itu menatap pantulan dirinya yang ada didepan cermin yang sudah memakai seragam baru.

Ternyata-----kemarin saat kepala sekolah memanggilnya, bukan karna dia membuat masalah, namun-----karna ia diminta untuk pindah ke Sma Angkasa. Awalnya asa bingung, kenapa ia dipindahkan padahal ia merasa tidak membuat kesalahan apapun lagi.

---lalu kepala sekolahnya menjelaskan jika cewek itu dipindah bukan karena di D.O atau yang lainnya. Tapi---karena kepsek tsb merekomendasikan agar asa pindah ke sekolah yang lebih elit bagi seorang berprestasi sepertinya.

Sebenarnya Sma merah putih juga hampir sama elitnya dengan Sma angkasa, namun----masih tetap unggulan Sma angkasa yang nomor satu di santero jakarta.

Dulu---waktu awal mendaftar ke jenjang Sma, asa memang berniat masuk ke Sma angkasa, tapi---karna ada satu masalah akhirnya ia masuk merah putih.

Lalu----jika sudah ada kesempatan besar seperti ini, kenapa harus asa sia-siakan.

Dan, langsung saja ia iyakan.

"Pagi ayah" sapa nya pelan sambil tersenyum manis saat melihat ayah nya telah sampai di meja makan.

Tapi----masih seperti biasanya, heru tetap diam tanpa membalas sapaan asa. Membuat gadis dengan rambut terurai indah itu lagi lagi menghela nafas berat.

"Eh dek tumben nih udah bangun rapi lagi,eh tunggu dulu deh kok lo pake seragam sama kek gue?" rangga mengambil duduk disamping asa saat baru saja turun dari kamarnya bersama ramggi.

Sontak ranggi dan heru ikut menoleh ke arah asa,tapi hanya sekilas membuat asa mengulun senyumnya.

Asa, gadis itu hanya mengangguk "Oo itu iya bang gue sekarang sekolah disana!" Jawabnya dengan tersenyum tipis

Rangga tampak terkejut lalu memicingkan matanya "Jangan bilang lo anak baru itu ya, lo kenapa pindah dek?" Tanyanya lagi

Asabila menarik sudut bibirnya sedikit keatas lalu mengganggukan kepala "iya bang,asa--"

"Ayah duluan ya rangga ranggi hari ini ada meeting pagi. Hati hati dijalan boy" Heru memotong begitu saja ucapan putri bungsa nya itu lalu beranjak pergi.

-----Lagi lagi asa hanya bisa tersenyum kencut, menatap nanar punggung ayah nya yang sudah mulai menjauh.Seolah olah heru tidak melihat adanya asa disana.

Asa kira----heru akan menanyakan mengapa gadis itu kini pindah ke Sma angkasa. Tapi jangankan bertanya, melirik asa saja sepertinya heru tidak----sudi. Sebesar itu kah kesalahan yang asa perbuat?

Rangga memegang pundak adiknya, menatap sendu manik mata yang tampak sedikit berkaca kaca itu "lo jangan masukin ke hati ya dek,mungkin ayah lagi buru buru. Jadi kenapa lo pindah?" Ungkap cowok itu sambil tersenyum hangat.

"ah iya asa gpp kok, udah biasa" ucapnya sambil terkekeh. Namun rangga tau kekehan itu hanya sebuah paksaan yang miris.

"Gue pindah karna Sma merah putih rekomen gue sekolah disana"

Rangga mengangguk paham "Jadi lo bakal sekolah disekolah kita" ucapnya sambil meneguk segelas susu coklat dimeja makan.

Asa menggangguk "Iya bang,asa boleh minta sesuatu gak sama abang?" Tanya gadis itu menatap abang nya.

ASABILATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang