(18) Kita?

8.5K 625 35
                                    

"Percaya atau tidak, tapi yakinlah seseorang akan berhenti berjuang ketika perjuangan nya sama sekali tak dihargai"
_aldaPradiga_

18. KITA?

"Asa" gadis yang tadi nya akan segera melangkahkan kaki nya itu menoleh ke belakang untuk mencari sumber suara.

Dan dipojok sana ia dapat melihat seorang cowok yang sedang melambaikan tangan ke arahnya.

Asa sempat kaget, tapi tetap berjalan kesana untuk menghampiri mereka.

"Asa suara lo bagus banget sumpah!" Ujar garrel saat saat sudah sampai dihadapan mereka semua.

Asa hanya tersenyum kikuk sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Sebab ia jarang akan menyanyi didepan orang orang terdekatnya.

"Iya sa, Lo tau gak? tadi pak ketu kita sampe gak ngedip gitu ngeliatin lo lagi nyanyi!" Ucap bintang melirik  ke arah alfa.

Membuat alfa melayangkan tatapan tajam ke arah bintang seolah berkata 'mati lo nati namun hanya dibalas cengengesan oleh bintang.

"Hahaha masak sih, berarti gue keren pake banget dong!" Jawab asa dengan pd. Sambil tertawa kecil sambil melirik juga ke arah alfa lewat ekor matanya.

Pletak

"Mulai deh lo, pantang dipuji! Sekalinya dipuji langsung terbang" Dengus alda sambil menyentil dahi asa. Membuat gadis itu lagi lagi terkekeh kecil.

"Kalian ngapain disini?" Tanya asa.

"Ya makan lah goblok! Bodoh lo natural banget dah. Jadi ragu gue kalo lo anak akselerasi!" Jawab bintang sedikit kesal tak habis pikir. Dia pikir ngapain lagi kesini selain makan.

"Cih gaya lo bin, gue yakin nih palingan juga ini lo dibayarin!" Cibir asa yang dapat plototan dari bintang. "Ya kan?" Lanjut gadis itu menunjuk bintang penuh selidik.

"Hahaha, tau aja lo sa! Si bintang mana ada duit nya! Kalo gak dibayarin ya ngutang" Ujar rangga sambil tertawa mengejek ke arah cowok itu.

"Si bintang mah gaya nya doang selangit sa, pantes aja si sena gak mau sama lo orang buat beli makan aja gak ada duit!" Ejek garrel.

Sena itu adalah cewek yang selama hampir 1 tahun ini ditaksir sama bintang, tapi gak pernah dilirik sama sekali sama si doi.

Miris!

"Mau lo kasih makan apa ntar anak orang? Makin angin?" Timpal ranggi ikutan mengejek.

"Nggak deng, makan cinta sama gombalan mautnya bintang haha!" Celetuk alda. Tertawa.

"Sialan lo semua!" Umpat bintang kesal, lagi lagi ia kena ejekan mereka semua.

Nasib nasib!

"Yang sabar ya bin, insya'allah gue bantu lewat doa ya!" Tambah asa menepuk nepuk bahu sebelah kiri cowok itu dengan memasang wajah sendu pura pura.

"Gue juga bantu lewat doa kok ntang, lo tenang aja! Haha!" Celetuk alda. Lalu cowok itu tertawa lepas diikuti yang lain.

Elang hanya tersenyum tipis mengeleng gelengkan kepala melihat teman temannya tanpa minat untuk ikut menibrung. Dan sesekali cowok itu memotret sekekeliling.

ASABILATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang