Part 18 || Dari Tetangga Jadi Rumah Tangga

782 197 88
                                    

•~~~•

.

.

.

Assalaamu'alaikum!

Alhamdulillaah ... Atas izin Allah, Pasha bisa lanjut buat cerita ini.

Dari Tetangga Jadi Rumah Tangga

Semoga kalian suka sama ceritanya, semoga ada hikmah yang bisa kita ambil juga dalam cerita ini. Jangan lupa votment-nya yaa, biar Pasha makin semangat buat nulisnya. Syukran untuk kalian semua.

Don't forget, tetap jadikan Al-Qur'an sebagai bacaan utama dan favorite kita yaa💖

- HAPPY READING -

ACHA & DEVAN

.

.

.

•~~~•

“Sakit datang tanpa permisi.
Air mata jatuh tanpa berkata.
Luka datang tanpa bertanya.
Dan kau pergi tanpa berdosa.”

***

4 tahun kemudian

   Waktu terus berjalan, bahkan rasanya begitu cepat. Acha yang dulu bukanlah Acha yang sekarang. Siapa sangka, ia bisa bertahan dalam keterpurukannya selama 4 tahun lamanya. Kini Acha sudah menginjak usia 17 tahun. Masa di mana banyak cerita indah yang akan dilalui, namun tidak bagi Acha. Ia benar-benar terpuruk, apalagi saat Devan meninggalkannya. Devan yang kala itu pernah berjanji tidak akan meninggalkannya, kini malah mengingkari janjinya itu.

Flash back on

   "Kenapa Kakak ninggalin Acha?"

   "Maaf."

   "Saat sahabat Kakak udah nerima kehadiran Acha di kehidupan Kakak, kenapa Kakak malah ninggalin Acha? Kenapa? Kenapa Kakak gak nepatin janji Kakak?"

   "Maaf."

   "Acha gak butuh kata maaf, Acha butuh penjelasan Kakak! Hiksss."

   "Ambil ini," ujar Devan memberikan sebuah benda yang terbungkus sangat cantik dan rapi. Acha menerimanya.

   "Kakak pergi, ya. Maaf, Cha. Kakak harap kamu bisa ngertiin Kakak," lanjutnya kemudian pergi meninggalkan Acha yang masih menangis.

   "Kak Devan hikss ja-hat hikss!"

Flash back off

   "Gak nyangka, Acha bisa bertahan sampai detik ini. Tanpa kehadiran siapapun. Ayah, Bunda, mereka lebih mentingin Dimas daripada Acha. Kak Devan, ninggalin Acha. Sekarang cuma ada Shella aja yang nemenin Acha. Mungkin nanti semuanya akan ninggalin Acha," gumam Acha sambil melihat langit indah di malam hari, dari jendela kamarnya. Tanpa sadar, ia banyak meneteskan buliran kristal. Hingga membasahi sebagian kertas yang ia pegang. Kertas itu adalah surat dari Devan yang sengaja Devan selipkan pada benda yang ia berikan untuk Acha. Yang tak lain benda itu adalah sebuah alat komunikasi, handphone.

Dari Tetangga Jadi Rumah Tangga (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang