Part 34 || Dari Tetangga Jadi Rumah Tangga

504 96 0
                                    

•~~~•

.

.

.

Assalaamu'alaikum!

Alhamdulillaah ... Atas izin Allah, Pasha bisa lanjut buat cerita ini.

•Dari Tetangga Jadi Rumah Tangga•

Semoga kalian suka sama ceritanya, semoga ada hikmah yang bisa kita ambil juga dalam cerita ini. Jangan lupa votment-nya yaa, biar Pasha makin semangat buat nulisnya. Terima kasih untuk kalian semua.

Don't forget, tetap jadikan Al-Qur'an sebagai bacaan utama dan favorite kita yaa💖

- HAPPY READING -

ACHA & DEVAN

.

.

.

•~~~•

   Raihan pamit pulang kepada Acha. Ia sengaja tak berlama-lama di sana, membiarkan Acha istirahat.

      "Istirahat, ya, jangan ngelamun!" Akhir-akhir ini, Raihan sempat melihat Acha melamun di sekolah. Alhasil, ia sengaja meledek Acha. Acha memajukan bibir bagian bawah, kesal dengan perkataan yang dilontarkan Raihan kepadanya.

   "Ck! Gak usah ngeledek," lirihnya.

   "Gue cuma ngomong sesuai fakta, kok."

   "Ya udah sana pulang!"

    "Lah? Gue emang udah mau pulang, gak usah ngusir gitu, dong, Cha." Acha hanya tersenyum tak menjawab.

   "Sebenernya gue agak kecewa sih, sama lo, Cha. Segitunya ya lo ke gue, sangat-sangat ... tertutup."

   "A-acha ...."

   "Ya, gue tau. Belum tentu gue bisa kasih saran buat lo, kasih nasihat buat lo. Tapi, seenggaknya, lo bisa lebih tenang. Lo gak akan ngerasa sendiri, Cha. Dan lo gak akan tersiksa, karena lo gak pendam derita lo sendirian. Gue emang gak bisa jadi orang yang ada di hati lo. Tapi, gue pengen jadi orang yang selalu ada buat lo. Dan lo juga udah setuju, kan, dengan hal itu? Tapi kenapa lo masih tertutup sama gue, Cha?"

   Acha menunduk lemah, ia benar-benar tidak bisa menjawab pertanyaan Raihan. Hatinya merasa hancur, apalagi kalau harus menceritakan segalanya. Ia pasti akan terus mengingat kejadian buruk kemarin sore.

   "Lupain perkataan gue tadi, Cha. Maaf, gue malah buat lo nambah sedih kayak gini," ujar Raihan mengusap air mata Acha yang ke luar dari sudut matanya itu.

   Acha menggeleng pelan, "Bukan salah Kakak, maaf karena Acha belum bisa terbuka sama Kakak. Acha hanya takut, kalau---"

   "Gak usah diperjelas, gue gak mau lo nambah sedih. Gue akan tunggu sampai lo siap buat terbuka sama gue, Cha. Oh iya, gue punya hadiah buat lo."

   "Hadiah?"

   "Iya. Bentar, ya. Gue ambil dulu, ada di mobil." Acha hanya menjawab dengan mengangguk kecil. Raihan segera menuju mobil dan mengambil barang yang akan diberikannya untuk Acha.

Dari Tetangga Jadi Rumah Tangga (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang