Chapter 6

5.3K 493 14
                                    

.

Setelah hampir memakan setengah jam dari kampus ke butik ternama yang sangat terkenal dengan desain pengantin, kini Sunghoon dan Jaeyoon duduk sopan mendengar penjelasan dari desainer terkenal tentang baju pengantin yang akan mereka kenakan nanti dihari pernikahan.

Sosok laki-laki ini tidak begitu asing dimata Jaeyoon maupun Sunghoon karena sering terlihat bersama kedua ibu mereka, jadi perbincangan ini tidak akan terasa canggung karena sudah saling mengenal.

"Ayo, ikut Om." Seru laki-laki seusia ibu mereka yang sering mereka sapa sebagai om Junhyuk.

Kaki mereka berdua mengikuti langkah Junhyuk ke arah satu kamar besar dengan interior moden nampak mewah dibalik warna keeemasan.

Sejurus pintu dibuka pandangan mata mereka disapa dengan dua pasang baju berwarna hitam khas pengantin pria yang tergantung ditengah-tengah ruangan. Hanya dengan melihat jasnya saja sudah terkesan mewah.

"Kalian ambil itu baju dan coba, di sana kamar gantinya." Junhyuk menunjuk ke arah kamar ganti pada Sunghoon dan Jaeyoon yang hanya menurut tanpa kata setelah menyerahkan baju yang akan mereka pakaikan.

Junhyuk tidak ingin membuang masa dengan menanyakan hal-hal yang mungkin akan memancing perdebatan antara Jaeyoon maupun Sunghoon. Sudah sangat mengenal kedua anak itu dan kedua ibu mereka yang juga sering menjadikan ia tempat untuk mendengar keluhan ibu-ibu yang penat meladani sifat anak-anaknya.

Sempat terkejut mendengar pernikahan yang terjadi atas perjodohan kedua ibu Sunghoon dan Jaeyoon ia juga sempat membantah perjodohan yang dilakukan kedua temannya. Tapi tetap kedua temannya itu nekat dengan menyatukan Sunghoon dan Jaeyoon. Dia sebagai teman tidak ingin mencampuri lebih hanya terdiam dan mengikuti saja.

Lebih kurang dari tujuh menit sosok Jaeyoon keluar lebih dulu baru disusul Sunghoon, jika dilihat dengan mata kasar kedua pria ini nampak sangat serasi disandingkan berdua apalagi sekarang keduanya dibaluti pakaian pengantin. Terlihat sangat ideal jika tidak tahu seperti mana hubungan keduanya.

Junhyuk tersenyum puas melihat kedua anak temannya yang sangat terlihat tampan mengenakan pakaian desainnya, tubuh keduanya ia arahkan ke arah cermin disekeliling ruangan yang memang dipenuhi kaca.

"Lihat! Cocok banget kalian berdua, serasi kayak pasangan ideal gitu. Kalian berdua itu emang cocok." Junhyuk memandang pantulan kedua calon pengantin, dirinya dan kedua teman anaknya itu fokus menatap pakaian yang melekat ditubuh keduanya.

"Tapi Om.. bagian ini ketat banget, sesak. Longgarin dikit bisa?" Jaeyoon menunjuk pinggang rampingnya.

"Oh, bisa-bisa. Jangan khawatir itu hal kecil doang serahin ke Om." Ujar Junhyuk seraya mengukur pinggang Jaeyoon.

"Makanya diet." Celetuk pelan Sunghoon namun masih bisa didengar, Jaeyoon melotot pada pantulan Sunghoon dikaca. Belum sempat ia membalas Junhyuk terlebih dulu menyela.

"Tolong jangan berantam, kepala Om pusing jangan ditambahin. Tolong." Merayu penuh penekanan, Junhyuk menggeleng kepala melihat keduanya.

"Sini kalian berdua, Mama sama Mommy nyuruh Om buat foto kalian." Lanjut Junhyuk menggiring kedua anak muda itu disudut ruangan tempat para pengantin selalu mengambil foto.

"Gak usah Om, nanti dihari pernikahan juga bisa foto---"

"Haish.. jangan bantah, nurutin aja kata Om. Sana berdiri." Junhyuk melotot garang terlebih pada Sunghoon yang baru saja menyuarakan pendapat.

Dengan terpaksa Sunghoon dan Jaeyoon berdiri kaku, sengaja memberi jarak enggan terlihat dekat, asal menurut pada Junhyuk yang lagi-lagi terdengar protes dari pria seusia ibu mereka.

FORCED || sungjakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang