.
"Nanti di sana jaga kelakuan. Sopan santun, tingkah laku kamu perhatiin jangan malu-maluin."
Jaeyoon hanya menggaruk telinganya yang tidak gatal, bosan mendengar hujahan ibunya sedari tadi. Dalam hati sudah banyak umpatan pada Sunghoon yang lambat menjemputnya, tahu begini lebih baik ia pergi sendiri.
Tapi ia tahu ibunya pasti menentang keras bahkan, bukan cuma ibunya pasti ibunya Sunghoon juga.
"Diingat, ya. Jaeyoon kamu dengar gak?" Si ibu melirik geram pada si anak yang nampak acuh tidak acuh saja.
"Iya.. dengar. Sampe sakit ni telinga!"
"Mulut. Tu lihat jangan kayak gitu, dijaga. Awas aja!" Tatapan galak si ibu dilayangkan pada si anak yang duduk diujung sofa.
Tersenyum paksa saja yang terulas dibibir Jaeyoon, matanya tidak lepas melirik ke arah pintu utama yang ia buka sedari tadi. Melihat-lihat jika siluet mobil Sunghoon terlihat namun sampai sekarang tidak kunjung tiba.
Setan emang. Mampus aja lo Park Sunghoon umpatnya dalam hati.
"Dan paling penting---"
Jaeyoon menoleh pada ibunya.
Gak habis-habis? Batinnya pasrah."Jangan berantam sama Sunghoon. Ini yang paling penting. Kalau bisa kalian kurangin itu berantamnya kalian baru aja tunangan semalam, jika bisa jangan berantam lagi. Bentar juga kalian bakalan nikah dan itu gak---"
"Bye-bye Mommy. I love you."
Dengan cepat Jaeyoon mencium gesit pipi ibunya dan berjalan cepat begitu mobil Sunghoon berhenti di depan rumahnya, serta mengabaikan teriakkan protes dari ibunya.
Tubuh Jaeyoon cepat-cepat masuk ke dalam mobil Sunghoon sempat mengernyit tidak suka melihat mobil yang sama. Mobil jenis Audi R8 kesukaan Sunghoon yang kini berbeda warna dari yang tadi pagi yang kini berwarna hitam mengkilat.
"Telat lo anjing. Sakit ni telinga dengarin Mommy membebel." Gerutu Jaeyoon begitu ia masuk seraya memasang sabuk pengaman.
Hanya decakan dari Sunghoon yang mulai menjalankan mobilnya meninggalkan rumah Jaeyoon.
"Dan juga mobil lo ni, gue tahu mobil dirumah lo banyak. Bisa gak sih? Lo bawa yang lain, jangan yang kayak gini mulu, gedek gue."
Jaeyoon bukan apa, mobil ini hanya mencakup dua orang. Jika jenis mobil biasa ia bisa duduk dibelakang agar Sunghoon terlihat seperti supirnya.
Dan fakta bahwa jenis mobil Audi R8 adalah kesukaan Sunghoon yang berarti menjadi ketidaksukaan Jaeyoon.
"Diam bisa? Lo sama Mama dan Mommy gak jauh beda, mulutnya nyerocos mulu." Sunghoon melirik kesal namun tetap fokus menyetir.
Kan tidak lucu jika mereka berdua menjadi berita utama dengan judul 'karena berantam mobil Audi R8 kecelakaan' masih untung kalau mereka berdua selamat kalau tidak, sia-sia sudah sisa hidup Sunghoon yang ia habiskan berantam dengan Jaeyoon.
"Nyerocos pala lo! Ini telinga gue udah pegal gara-gara lo. Gue dengarin Mommy membebel cuma karena lo telat doang, anjing emang!!" Berapi-api tiap kata yang Jaeyoon lontarkan. Tangannya bersidekap didada.
"Telat gak sampai setengah jam doang padahal."
"Iya. Selama itu juga gue dengarin Mommy membebel. Lo kalau ditempat gue pasti---"
Deringan nyaring ponsel di dashboard menghentikan Jaeyoon dari melanjutkan katanya. Melirik sekilas nama panggilan dilayar ponsel milik Sunghoon, tanpa kata Jaeyoon menggapai benda tipis itu, menjawap panggilan yang tertera mama dan tidak lupa menekan dalam mode pembesar suara.
KAMU SEDANG MEMBACA
FORCED || sungjake
Fanfiction- terpaksa dan dipaksa untuk bersatu dalam sebuah hubungan yang mengikat dua manusia yang tidak pernah mereka impikan - bagaikan kepompong yang tidak pernah berpisah seperti itulah gambaran Sunghoon dan Jaeyoon, hubungan mereka bisa dibilang baik, b...