.
Kehidupan keseharian Sunghoon itu biasa saja dan mungkin nampak sangat membosankan. Karena kegiatannya berputar begitu-gitu saja dari menuntut ilmu, pulang ke rumah dan bermain bersama teman yang bisa dihitung dengan jari.
Mungkin salah satu yang menarik itu adalah titik di mana dia menjalinkan sebuah hubungan yang bertahan hanya sebentar saja, tidak bisa dihitung berapa mantan pacarnya.
Entah itu berakhir karena pacarnya yang bosan atau ia sendiri yang putuskan, hubungan percintaannya tiada yang menarik karena pada umumnya sama saja.
Beda dengan Yujin satu-satunya sosok manusia yang ia jalinkan hubungan yang bertahan lama, mungkin karena mereka mempunyai banyak kesamaan jika sebelum ini gaya pacarannya selalu ia habiskan diluar, maka beda dengan Yujin yang lebih sering berada dirumah dan itu satu poin yang memuaskan bagi Sunghoon karena memang itu tipenya dalam sebuah hubungan.
Dan Yujin itu tidak banyak menuntut lebih kepada memerhatikannya, menjaganya memberi kenyaamaan mungkin karena itu hubungan mereka berdua bertahan lama.
Sunghoon bahkan, sempat berpikir jika akhirnya ia tidak menemui sosok yang membuat ia mengetahui apa itu arti cinta dan dia masih bersama Yujin, ia akan putuskan lebih baik menghabiskan sisa hidupnya bersama Yujin.
Namun itu semua harus ia akhiri, perjodohan mutlak tanpa adanya bantahan dan wajib ia lakukan membuatnya memutuskan Yujin. Dan jika dipikir balik soal seberapa jauh hal yang ia lakukan bersama Jaeyoon membuatkannya merasakan bahwa Yujin lebih pantas dengan yang lebih baik darinya.
Soal cinta Sunghoon selalu menekankan pada dirinya jangan jatuh terlalu dalam atau jangan pernah jatuh cinta karena baginya cinta itu mengerikan.
Makanya mantan-mantan sebelumnya bahkan Yujin sendiri ia tidak pernah menyatakan cinta, ajakan pacarannya saja terkesan ringkas,
"Ayo pacaran, gue suka sama lo."
Singkat dan tiada romantisnya tapi karena ia seorang Park Sunghoon siapa yang bisa menolak pesonanya bahkan, tanpa harus ia nyatakan pasti banyak yang menghambur ke pelukannya secara percuma walau hanya sesaat.
Bukan tanpa sebab ia meremehkan soal cinta karena satu bukti dari ibunya sendiri menyadarkannya, cinta itu menakutkan.
Cinta ibunya pada sosok ayahnya yang tidak pernah ia rasakan kehadirannya selain melihat dalam bentuk potret yang bergantung dirumah besar mereka.
Sosok yang membuat ibunya menyibukkan dirinya dengan perkerjaan yang dari bangun tidur hingga malam menjemput, hidup ibunya begitu terus.
Mungkin waktu kecil Sunghoon tidak mengerti tapi seiring ia beranjak remeja dan mengerti akan semua hal ditambah ia juga sering mendapati ibunya tidak pernah absen tiap minggu mengunjungi makam ayahnya bahkan ia sering menangkap ibunya yang tiap malam berbicara dengan gambar ayahnya yang kadang kala ada isak tangis di sana.
Padahal sosok ayahnya itu sudah meninggal sedari ia masih dijanin dan itu sudah berpuluh tahun lamanya namun cinta ibunya masih utuh bertahan mencintai ayahnya. Dan menutupi diri dengan kesibukkan mengurusi perusahaan yang ayahnya tinggalkan.
Tidak sampai disitu satu bukti lagi yang menguatkannya bahwa cinta itu benar-benar mengerikan.
Shim Jaeyoon, kisah percintaan pertama pria itu berakhir tidak baik membuat Jaeyoon terpuruk dengan luka yang menganga dihatinya dan sejak itu pria Shim berprinsip hidup sendiri lebih baik tanpa harus melibatkan perasaan.
Kisah cinta orang-orang disekelilingi membuatnya takut untuk mengenal apa itu cinta dan lebih memilih merasakan cukuplah kehadiran ibunya yang melahirkannnya dan membesarkannya serta ibu Jaeyoon yang banyak ikut andil dalam membesarkannya. Dan satu sosok yang walau ia tidak mau mengakui namun ia tidak bisa menampik sosok Jaeyoon juga penting dihidupnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FORCED || sungjake
Fanfiction- terpaksa dan dipaksa untuk bersatu dalam sebuah hubungan yang mengikat dua manusia yang tidak pernah mereka impikan - bagaikan kepompong yang tidak pernah berpisah seperti itulah gambaran Sunghoon dan Jaeyoon, hubungan mereka bisa dibilang baik, b...