Chapter 4

5.4K 552 31
                                    

.

Langkah gemuruh nan tegas di koridor kampus berasal dari kaki panjang milik Sunghoon sedikit membuat orang-orang yang ia lewati memandang bingung dan sedikit takut ditambah raut wajah yang jelas nampak menahan marah terbukti dari wajahnya yang merah dan rahang yang menggeletuk.

Tujuan pria Park ini hanya satu taman belakang kampus yang sering menjadi tempat Jaeyoon menghabiskan waktu selain dari kantin dan kelas.

Begitu siluet Jaeyoon terlihat tidak jauh dari sana yang tampak tertawa berbicara bersama teman-temannya. Seketika kemarahan Sunghoon membludak teringat kembali bicara Yujin sebentar tadi.

Begitu ia menghampiri meja yang di duduki Jaeyoon bersama dua temannya yang sukses memancing kerutan didahi teman Jaeyoon apalagi melihat raut Sunghoon yang menyeramkan.

Sementara Jaeyoon yang duduk membelakangi ikut heran melihat tatapan lurus temannya dibelakang tubuhnya, belum sempat ia menoleh tangannya lebih cepat ditarik kasar membuat ia berdiri kesakitan merasakan cengkraman kuat dipergelangan tangannya.

"Lo apa-apaan!!" Teriak Jaeyoon sembari melepaskan genggaman Sunghoon dipergelangan tangannya. Netra keduanya berubah tajam menentang satu sama lain.

Orang-orang disekeliling ikut memerhatikan pandangan yang sangat biasa bagi mereka. Pergaduhan di antara Sunghoon dan Jaeyoon sudah sedia maklum disetiap penjuru kampus.

"Ikut gue!" Sekali lagi Sunghoon menarik paksa lengan Jaeyoon agar mengikutinya namun baru dua langkah lengan itu terlepas kuat oleh Jaeyoon sendiri, lalu menolak tubuh Sunghoon menjauhinya.

"Lo kenapa?! Anjing!!"

Teriakkan yang begitu nyaring dari bibir tebal Jaeyoon, juga pias wajahnya berubah marah menatap Sunghoon, seketika emosinya ikut tersulut.

Mengabaikan penolakkan Jaeyoon, Sunghoon melangkah mendekat menggapai pergelangan tangan itu buat sekian kali namun berbeda dari sebelumnya kini hanya mengengggam biasa tidak kuat dan juga pelan, lalu mengangkat hingga sejajar dibatas samping wajah mereka.

"Gue cuma mau lo ikut gue." Tekan Sunghoon dengan tatapan yang lurus menghujam tepat diwajah Jaeyoon.

Seketika raut Jaeyoon berubah meremehkan dengan tawa yang sangat menjengkalkan dipendengaran Sunghoon.

"Apa lo bilang? Ikut lo? Hahaa.. lo kira lo siapa? Sampe gue harus nurut sama lo?"

Sungguh, ingin sekali Sunghoon melayangkan pukulan diwajah angkuh milik Jaeyoon. Jika ini hanya pergaduhan biasa mereka mungkin sedari tadi ia sudah lakukan, namun kali ini berbeda permasalahan ini menyangkut pertunangan mereka.  Tidak mungkin pertunangan yang mereka sembuyikan ia beberkan  dikeramaian pelajar yang melihat mereka sekarang.

"Ikut gue Jaeyoon. Kalo lo gak mau gue lakuin hal diluar kendali lo."

"Ck! Lo ancam gue? Dengan begitu gue harus takut? Mimpi lo---"

"Jangan cabar gue Jaeyoon, gue bisa aja lecehin lo detik ini juga."

Sejenak Jaeyoon menggeram kesal, rahangnya ikut mengeras. Ancaman yang memuakkan dan menjatuhkan harga dirinya membuat kemarahan terasa dibatas ubun-ubun.

"Ancaman sialan! Gak guna anjing!! Lebih baik lo pergi! Sebelum kesabaran gue menghilang." Nada tegas penuh penekanan terluah dibilah bibir Jaeyoon.

Ingin melepaskan lengannya dari tangan Sunghoon tapi tangan yang lain yang melingkar erat dipinggangnya, menarik tubuhnya kuat hingga menabrak tubuh Sunghoon.

Tubuh mereka berdua merapat tanpa celah. Bola mata Jaeyoon membulat terkejut akan perbuatan Sunghoon, wajah mereka yang begitu dekat hingga hujung hidung mereka bersentuhan.

FORCED || sungjakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang