Chapter 12

4.5K 444 50
                                    

.

Bertepatan jarum jam menunjuk sembilan dua puluh menit kaki Jaeyoon telah menapak masuk ke dalam gedung kampus. Tentu ia berangkat sendiri karena Sunghoon pagi-pagi sekali sudah lebih dulu ke kampus, seperti yang ia katakan tadi malam bahwa dia ada kelas pagi.

Jaeyoon tahu dia memang terkenal di seantero kampus dan menjadi perhatian itu adalah hal yang sangat lumrah baginya namun kini ia merasa berbeda dan sedikit heran.

Karena sepanjang ia berjalan dikoridor kampus ini tatapan orang-orang tidak lepas darinya bahkan sampai ada yang berbisik-bisik yang ia juga tidak bisa mendengarnya.

Sesaat mengernyit heran dan berhenti dikaca pembatas melihat penampilannya yang mungkin ada sesuatu sampai menarik perhatian orang, namun ia terlihat biasa saja tiada yang aneh.

"Jaeyoon!!!"

Baru saja ia ingin melangkah lagi teriakkan nyaring milik Sunoo dengan langkah terburu-buru menghampirinya, dibelakang Sunoo ada Jungwon dan satu manusia yang Jaeyoon juga kenal, sering beberapa kali ikut berkumpul bersama mereka.

Nishimura Riki.

Mahasiswa baru dari Jepang yang baru pindah beberapa bulan ini ke Korea melanjutkan pengajian tinggi di negara kimchi itu.

Senyum Jaeyoon mengembang melihat Niki karena beberapa minggu kebelakangan ini mereka jarang bertemu karena kegiatan Niki yang sedikit sibuk, bagi Jaeyoon melihat Niki itu seperti ia memiliki seorang adik, sangat menggemaskan dimatanya.

"Ayo! Ikut gue."

Tiba-tiba saja tangan Sunoo menarik pergelangan tangannya dan berjalan sedikit cepat, Jungwon dan Niki mengikuti dari belakang. Kerutan didahi Jaeyoon tercipta, bingung dengan apa yang terjadi. Apalagi melihat raut kedua temannya yang seperti menuntut dan datar berbeda dengan Niki yang malah terlihat seperti hendak menangis.

Tempat yang mereka tuju ini Jaeyoon tahu, tempat yang sering mereka jadikan untuk berkumpul, di taman belakang kampus. Dan sepanjang mereka berjalan orang-orang masih terus menatap ke arah mereka.

Ini kenapa sih? Batin Jaeyoon resah.

Begitu mereka berhenti di salah satu meja taman itu yang sedikit jauh dari orang-orang, kebetulan juga taman itu hanya terdapat beberapa orang saja dan sekali lagi tatapan-tatapan yang dilayang sama seperti orang-orang sebelumnya.

Kepala Jaeyoon dilanda pusing seketika, sangat bingung dengan situasi yang terjadi sekarang. Banyak persoalan dikepalanya, di tambah tatapan kedua temannya sekarang ke arahnya seolah menuntut dan Niki malah menunduk meremas kedua tangannya.

Sejenak Sunoo membuka tas ranselnya di atas meja lalu meraih sesuatu dan ia letakkan di atas meja yang sontak membuat Jaeyoon terkejut dan mematung seketika.

Kad undangan pernikahannya bersama Sunghoon.

"Jelasin? Apa ni Jaeyoon." Jari telunjuk Sunoo menunjuk-nunjuk kad pernikahannya dengan raut yang mendesak.

Menelan ludah yang seketika Jaeyoon rasa seperti pasir, kesat.

Bagaimana ini?

Dan dari mana mereka dapat kad undangan pernikahannya?

Padahal Jaeyoon juga sudah punya niat akan memberikan kad itu sendiri pada temannya, tapi kenapa jadi seperti ini.

Dan apakah karena kad ini juga tatapan orang-orang padanya sedari tadi tidak lepas darinya.

"Kak maaf." Niki menggapai tangan kanan Jaeyoon, mukanya terlihat memelas dan ada rasa bersalah juga.

"Bentar, gue gak ngerti ada apa ni? Dan kad ini kalian dapat dari mana?" Jaeyoon mengernyit bingung menatap temannya.

FORCED || sungjakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang