.
Sebelum menemui kedua temannya, Jaeyoon sempat singgah di toilet sebentar sekadar untuk membenahi penampilannya, sehabis bertarung dengan Sunghoon tadi.
Dan kini sudah terhitung sepuluh menit mereka duduk manis berkumpul ditempat biasanya, taman kampus. Dengan minuman serta beberapa jenis kue yang terhidang dimeja bulat itu.
Dan topik perbicaraan seketika membuat Jaeyoon bingung, pasalnya tempo hari mereka sudah membincangkan dan mempersetujui segala rencana liburan semestar kali ini.
Namun kini kembali diperdebatkan dengan usulan yang menurut Jaeyoon sangat mengarut.
"Gak ada perubahan, tempat dan tanggalkan udah ditentuin. Gak usah ribet mau batalin segala." Tukas Jaeyoon setelah mendengar alasan kedua temannya ini yang ingin membatalkan rencana liburan mereka.
"Tapi Jaeyoon.. waktu itu lo udah punya laki, masa lo tinggalin gitu aja. Baru seminggu nikah, lo tinggal senang-senang bareng kita. Dosa lo!" Sunoo juga tidak ingin kalah dalam menukas setiap bicara Jaeyoon.
Sejenak Jaeyoon memutar bola matanya, jengah. "Dosa apaan? Kita nikah apa enggak, hidup kita sama aja. Dia sendiri, gue sendiri gak adanya mau ngurusin hidup masing-masing."
Jungwon menggeleng-geleng mendengar bicara Jaeyoon yang kini malah santai memakan kue. "Akhlak lo mana? Anjir."
"Gak punya akhlak dia Won, udah dibawa pergi sama setan kayaknya." Sunoo mendecak tidak habis pikir.
Yang dibicarakan malah tertawa lucu, melihat raut julid kedua temannya, menelan habis kue ditangannya, Jaeyoon lanjut bicara. "Gak usah lebay deh kalian, lagian pernikahan ini terpaksa. Gue sama Sunghoon sama-sama terpaksa, dengarin ya, TERPAKSA." Tekan Jaeyoon diakhir kalimat.
"Gak ada istilahnya kita bakalan kayak pasangan yang udah nikah, gak akan. Hidup kita gini-gini aja, gak ada yang berubah." Jeda Jaeyoon lalu meminum minumannya. "Apalagi mau berperilaku kayak pasangan yang udah menikah, hahaha lucu banget. Gak akan dan gak mungkin."
Angkuh.
Itu yang dapat disimpulkan oleh Jungwon maupun Sunoo, tingkat kepercayaan diri dan sombong Jaeyoon terhadap Sunghoon dapat mereka rasakan.
"Jadi, gak usah mau batalin rencana yang udah kita tentuin, liburan tetap lanjut kayak yang udah direncanain." Lanjut Jaeyoon sembari kembali memakan kue.
Sunoo dan Jungwon melirik satu sama lain dengan helaan nafas, pasrah.
"Gak habis pikir gue, hubungan lo sama Sunghoon." Sunoo berujar pelan, ikut serta memakan kue.
"Gak usah pikirin hubungan kita, gak guna juga. Bawa santai aja, gue sama Sunghoon biasa aja itu." Balas Jaeyoon lalu menghirup minumannya.
"Kalian gak punya niat gitu, mau pergi honeymoon?"
"Uhuuk uhuk." Jaeyoon terbatuk-batuk mengusap dadanya, tersedak dengan air yang ia minum.
"Anjing, lo Won." Maki Jaeyoon pada Jungwon yang baru saja bertanya. "Apa lo bilang, honeymoon? Apaan? Geli anjir." Jaeyoon tertawa setelahnya, merasa merinding dengan kata honeymoon tersebut.
"Apanya yang lucu, setan? Gak lucu, ya!" Balas Jungwon sewot, semantara Sunoo masih asyik memakan kue, malas ikut campur.
Seketika Jaeyoon memasang ekspresi jijik. "Lawakan lo lucu banget tahu? Sampe merinding guenya, lihat ni bulu gue naik semua." Jaeyoon menyingkap lengan jaket denimnya memerlihatkan bulu tangannya yang memang meremang.
"Ngeri anjir! Apa-apaan honeymoon? Gak pernah terpikir gue sampe ke sana, apalagi sama Sunghoon. Kiamat kali." Kedua tangan Jaeyoon memeluk tubuhnya sendiri, meremang dibuatnya hanya dengan membayangkan saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
FORCED || sungjake
Fanfiction- terpaksa dan dipaksa untuk bersatu dalam sebuah hubungan yang mengikat dua manusia yang tidak pernah mereka impikan - bagaikan kepompong yang tidak pernah berpisah seperti itulah gambaran Sunghoon dan Jaeyoon, hubungan mereka bisa dibilang baik, b...