" Pada hari dimana aku harus pindah ke London dari Indonesia, aku sangat kesal karena aku akan pergi jauh dari sisi kau. Aku benar-benar mencintai kau, tapi kamu malah memilih perempuan sial itu. Padahal waktu itu aku hampir akan membinasakan perempuan itu dari bumi ini. Haha..ya aku harus membinasakan dia, karena kamu memang harus tetap milikku. Orang lain tidak boleh merebut kamu.
Ketika sampai di London, aku benar-benar tidak tahu harus berbuat apa. Aku kehilangan arah tanpa kamu Niall. Yang aku fikirkan hanyalah kamu setiap detik di waktu yang berjalan. Aku benar-benar terobsesi oleh kamu. Semua tentang kamu. Akupun berusaha untuk kembali lagi ke Indonesia. Sebulan kemudian aku kembali ke Indonesia dengan rencana ku. Aku bilang kepada orang tuaku bahwa ada urusan yang belum selesai di Indonesia. Jadi mereka membolehkan aku pergi. Ya, pas di Indonesia aku menjalankan rencanaku yaitu membuat kamu dan Caca putus di tanggal jadian kalian dan hahaha itu berhasil. Perempuan itu sangat bodoh, gampang dibohongi."
" kau benar-benar licik," kata Niall memotong cerita Emily.
" sshh...jangan memotong ceritaku," kata Emily dan dia melanjutkan ceritanya.
" Setelah melakukan rencana itu, niatnya aku ingin menetap di Indonesia selama sebulan sebelum kembali ke London. Namun, orang tuaku mengetahui apa yang aku lakukan di Indonesia dan mereka menyuruhku kembali ke London sekarang juga atau akan ada pengawal yang menjemputku untuk memaksa ku kembali ke London. Karena aku tidak suka dipaksa, akupun langsung kembali ke London waktu itu juga. Setelah itu, orang tua ku benar-benar tidak pernah membolehkanku kembali ke Indonesia. Disitu aku sangat kesal karena setiap aku pergi kemana-mana aku diikuti oleh pengawal. Jadi aku tidak dapat pergi ke Indonesia dengan sembunyi-sembunyi.
Pada suatu hari, kesabaranku sudah hilang. Akupun mengemaskakan semua barang-barangku bersikeras untuk pergi ke indonesia. Aku mengambil gunting untuk berjaga-jaga dari orang-orang yang akan menghalangiku. Ketika aku menuju pintu utama rumah, disana ada mom dan dad daa juga para pengawal.
" kau mau kemana ?" Tanya Dad.
" Indonesia," kataku
" kau kira kita akan mengizinkanmu ? Tidak akan," kata mom
" i know," aku mengeluarkan gunting yang ku sembunyikan di belakangku, " makannya akan ku tusuk siapapun yang menghalangiku. Tidak terkecuali kalian," kataku.
Lalu, aku berjalan ke pintu utama. Namun mom tidak memperbolehkanku dan secara tidak sengaja aku menusuk perut mom. Aku benar-benar tidak sengaja, aku menyayangi mom.
" MOM," teriakku.
Mom terkujur kaku di lantai dengan darah bercucuran, matanya sendu melihatku. Aku merasa berasalah disitu.
"KAAAU...pengawal tangkap dia bawa dia ke rumah sakit jiwa. Mulai saat ini kau aku keluarkan dari keuarga aku, kau bukan keluarga Henderson lagi ingat itu. Kau benar-benar hina Amy," Dad sangat geram.
Dad membawa mom kerumah sakit dan aku diseret oleh pengawal ke rumah sakit jiwa, padahal aku tidak gila,"
" kau tidak gila, tapi kau psikopat," kata Niall geram.
" Terimakasih pujiannya sayang," jawab Emily.
" Aku meronta ketika dibawa ke rumah sakit jiwa. Tapi apadaya badan para pengawal sangat kuat. Akupun ditaruh di salah satu kamar di rumah sakit jiwa itu dan dikuncikan dari luar. Saat itu aku sangat kesal, aku berteriak meminta agar aku dikeluarkan, tapi tidak ada yang peduli padaku. Mereka menganggapku benar-benar gila mungkin.
Pada pagi harinya, pintu kamarku terbuka dan ada seorang wanita baya masuk dengan senyumnya.
" selamat pagi," katanya.
Aku hanya menatapnya. Dia duduk di bangku lalu mendekatkannya dengan tempat tidurku.
" Aku Dr. Elizabeth. Aku yang akan merawatmu. SIapa namamu nak?" Tanyanya.
Karena aku inget bahwa aku sudah dikeluarkan dari keluargaku, " Emily Grace," itulah yang keluar dari mulutku.
Dia memeriksaku setiap pagi, Dr. Elizabeth sangat baik dia selalu mau mendengar ceritaku. Dia berkata bahwa aku tidak mempunyai gejala orang gila. Setiap pagi aku selalu menunggu dia datang, karena dialah yang percaya padaku dan aku memanfaatkannya. Suatu ketika, Dr. Elizabeth datang dengan seorang anak laki-laki sepantaranku. Tahunya itu adalah anaknya namanya Noah Sanders. Lambat laun akupun menjadi akrab dengan Noah, dia selalu menjengukku dua hari sekali. Noah lelaki baik dan lugu, keluguannyalah yang aku manfaatkan. Sampai akhirnya aku keluar dari rumah sakit jiwa itu atas rekomendasi Noah jikalau aku itu benar-benar tidak gila.
Setelah itu aku bebas dari rumah sakit jiwa sialan itu dan tinggal di apartemen dekat sini bersebelahan dengan apartemen Noah. Tapi, tidak lama kemudia aku dapat kabar bahwa perempuan sialan itu datang ke London untuk kuliah dan sialnya bertemu dengan kau dan akhirnya kembali ke pelukan kau ? Sungguh sial yang bertubi-tubi.
Lalu, aku membuat rencana dengan Noah-lah bonekaku. Aku menyuruhnya mendekati perempuan bernama Caca. Bahwa dialah orang yang membuat aku menderita dan aku ingin membalas dendam akannya. Noah menyetujuinya. Rencana demi rencana terselesaikan, ketika hampir mau sempurna, Noah datang kepadaku bahwa dia tidak ingin lagi membantuku. Katanya Caca adalah perempuan baik, dia tidak mau menyakiti Caca. Lalu, dia pergi begitu saja tanpa pamit dan tanpa kabar."
" Haha biarkan saja dia sudah tidak aku butuhkan lagi, karena aku sudah membuat rencana baru dan hampir sempurna yakan? Kau sudah disini sekarang," kata Emily.
" Ya aku disini. Tapi tidak untuk bertemu denganmu," kata Niall.
" kau ingin bertemu dengan perempuan sialan itukan ? Kenapa ?" Kata Emily.
" Karena dia belahan jiwaku," kata Niall.
" tahukah kau ? Kenapa kau tidak melihatku ? Akulah yanf harus jadi belahan jiwamu bukan dia," Emily geram.
" Aku yang memilih hati ini untuk siapa, bukan kau," kata Niall.
" Ohhh...baiklah baiklah. Tapi..." Emily berjalan ke sudut tempat yang gelap, lalu menarik sesuatu. Ternyata itu adalah Caca yang diikat. Dia tampak takut dan dia sedang menangis. " kau akan melihat dia mati disini," kata Emily aambil menarik rambut Caca untuk menyeretnya.
" kau gila..." kata Niall.
Emily menodongkan pistol yang tadi ditaruhnya di kantung celananya ke dahi Caca. Caca hanya dapat menangis ketakutan tanpa tahu harus berbuat apa.
Tiba-tiba ada guncangan kecil dikapsul itu yang membuat Emily kehilangan fokus. Niall-pun menarik Caca dari Emily dan memeluknya.
" Siall," gumam Emily.
Niall berusaha membuka ikatan yang mengikat Caca sampai akhirnya Emily berteriak " BAIKLAH."
Niall dan Caca menolah ke arah Emily. " Aku akan menghabisi kalian berdua. Daripada aku harus terus melihat Niall bersamamu, sepertinya kalian berdua harus mati," kata Emily.
Lalu Emily menodongkan pistol kearah Niall dan Caca. Mereka berdua hanya pasrah ketika Emily memencet pelatuknya yang membuat sebuah peluru keluar dari mulut pistol itu.
" Ca aku menyayangimu. Sangat menyayangimu. Apapun yang terjadi aku tetap mencintaimu," bisik Niall. Sedangkan Caca hanya mempererat pelukannya.
" STOOOPPPP...."
Tiba-tiba ada suara berteriak.
![](https://img.wattpad.com/cover/6688816-288-k209754.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
you're the only one (Finished)
FanfictionCaca yang mencoba menghilang dari semua tentang Lelaki yang dahulu dia cintai sangat sia-sia ketika mereka bertemu lagi, dan mereka sadar akan cintanya yang masih besar satu sama lain. Bagaimana kisah mereka selanjutnya ? apakah mereka akan saling m...