The Hospital

703 20 13
                                    

NIALL HORAN

Di mobilku bersama Alana, kami bernyanyi-nyanyi agar tidak bosan di perjalanan menuju rumah. Tiba-tiba saja iphone-ku berdering menyuarakan lagu payphone-nya maroon 5 yang ku setting sebagai nada panggilan masuk. Ku lirik iphoneku, tertera nama Liam disana. Karena aku sedang menyetir, akupun menyuruh Alana untuk mengangkatnya.

" Lan angkatin dong " kataku.

" kay " jawab Alana.

Lalu, Alana menangambil iphoneku dan mengangkat telfonnya.

" Halo "

" gsjghutj@# "

" apa ? gak kedengeran Li "

" @#&%*%&%^&* "

" HAH !?!? SERIUS ? "

" &%$%^&#*%&$ "

" yatuhan...yatuhan. Sekarang mereka dimana ? "

" &$(#&*@&*%*$& "

" oke, aku dan Niall segera kesana "

Lalu percakapan di telfonpun terputus. Alana menoleh ke arahku dengan muka panik. Ralat. Sangat panik.

" what happen. " kataku ikutan panik melihat wajah Alana.

" Za..Zayn...Ha...Harry...C...C...Ca...Caca..anu..." jawab Alana gugup dan dia bertambah panik.

" ada apa dengan mereka sih Lan, ngomong yang bener " Kataku yang panik juga.

" MEREKA KECELAKAAN..." teriak Alana.

Refleks aku membanting stirku dan mengeremnya ke pinggir jalan. Aku kaget setengah mati dengan berita itu.

" apa maksudmu ? tadi kitakan masih bertemu dengannya " kataku.

"...jadi ini maksud pesannya..." kata Alana.

" ap..apa apa ? pesan apa ? " tanyaku bingung.

" ak...mereka kecelakaan saat ingin pergi kerumah Harry. Mereka tertabrak truk dan mobilnya menabrak tiang di trotoar. Semuanya hanya terluka. Mereka sekarang di rumah sakit. a...ayo kesana " kata Alana terbata-bata.

" ru...rumah..sakit mana " kataku mencelos.

" di st luke Hospital. Cepat kesana " kata Alana.

Tanpa disuruh, aku langsung menancap gas dan berangkat ke rumah sakit yang ditujju.

*****

Sesampainya di rumah sakit aku langsung bertanya kepada resepsionis ruangan orang-orang yang baru saja kecelakaan di jalan.

" di sebelah sana tuan, ada di lantai dua nomor 32 " katanya.

Aku mengangguk dan langsung pergi mencari ruangannya bersama Alana. Kami naik kelantai dua dan mencari nomor 32 di setiap pintu kamr di lantai 2.

" 30, 31, .... " Aku terhenti ketika melihat Liam dan Louis terduduk di depan pintu kamar yang aku rasa itu adalah kamar nomor 32.

" Louis..Liam " panggil Alana. Louis dan Liam menoleh ke arah aku dan Alana. Lalu berdiri. Kamu berjalan ke menuju mereka dan berharap mendapatkan sesuatu yang yang baik.

" bagaimana keadaan 3 anak itu " kataku.

" Harry hanya ada luka di kepalanya dan Zayn hanya mempunyai luka di tangan. Mereka sudah sadar. Tapi, Caca...belum sadarkan diri. Karena dia yang paling parah..." kata Liam.

" maksudmu " kataku.

" saat truk menabrak mobil mereka, itu membuat bagian belakang mobil itu rusak parah dan Caca ditemukan terjepit di bagian belakang. Kaki kanannya patah dan banyak darah yang keluar dari kepalanya. Itulah yang dokter katakan padaku " lanjut Louis.

Aku terdiam. Aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan. Caca belum sadarkan diri. Itu sangat membuat hariku mencelos dan ingin saja aku mengeluarkan air mataku. Tapi aku tidak bisa.

" bisakan aku..." kataku sambil menunjuk pintu kamar yang berada di hadapanku.

" yah..silakan. Harry, Zayn dan Caca ada di dalam " kata Louis.

Aku berjalan masuk ke dalam kamar, diikuti oleh Alana yang di belakangku. Ketika kami masuk, pertama kami melihat ada Zayn yang terduduk di tempat tidurnya. Dia sedang di jenguk oleh Perrie.

" Hey, dude. " kataku.

" oh hey.." jawabnya.

" gimana kau baik-baik saja ? " tanyaku.

" seperti yang kau lihat pal " jawabnya sambil tersenyum.

" okay, aku ke Harry dulu yah " kataku dan di balas oleh anggukan Zayn.

Aku berjalan ke tirai sebelah, disana ada Harry yang sedang tiduran di tempat tidurnya sambil memainkan iphonenya.

" Hai Haz " kataku.

" oh, hei. Ni " kata Harry.

" kau baik-baik saja ? " tanyaku.

" yeah, sedikit pusing disini '" jawabnya sambil memegang kepalanya yang di perban.

" makanya nyetirnya yang bener " kataku.

" hey, aku selalu hati-hati tuan. Kecelakaan ini sebenarnya janggal sangat janggal " kata Harry.

" janggal ? " tanyaku

" yeah, asal kau tahu saja tadi pagi rem mobil ku pakem. Tapi pas pulang remnya tidak berfungsi. " kata Harry.

" Hazz, aku tau sesuatu.." kata Alana tiba-tiba.

Harry menoleh ke arah Alana " apa ? " tanya Harry.

" jadi, tadi pagi sebelum kecelakaan ini terjadi. Caca itu dapat pesan oleh orang yang menerornya waktu itu. Itu berisi tentang, Bahwa hari ini akan ada yang dia bunuh " kata Alana.

Aku kaget mendengar kata-kata Alana. Tapi Harry hanya kaget biasa saja. Kurasa mereka tahu sesuatu.

" jadi kalian berdua mempunyai rahasia tentang keselamatan orang-orang terdekatku dan kalian tidak memberitahuku gitu ? " kataku kesan.

" heyhey..calm down dude..ini kita mau memberitahumu " kata harry.

" cepat..beritahu aku " kataku tidak sabar.

" jadi begini....."

Harry dan Alana akhirnya menceritakan semuanya, dari awal sampai yang terjadi sekarang. Sekarang aku mengerti semua ini ada sangkut pautnya dengan diriku. Yang ku pertanyakan siapa orang itu. Orang itu paski aku kenal karena dia kenal aku. Caca, Alana, Harry, Zayn, Liam dan Louis juga dia kenal.

*****

Aku berjalan ke tempat dimana Caca berbaring. Dia masih tidak sadarkan diri. Disana aku bisa melihat wajah yang biasanya terlihat cantik. Namun sekarang sangat pucat. Ini semua gara-gara orang yang menerornya. Kuharap suatu saat nanti aku akan bertemu dengan orang itu dan membalas semua yang telah dia lakukan orang orang-orang terdekatku. Lihat saja nanti.

#####

Jadi menurut aku ini agak gaje. Tapi ini cerita buat penyambung episode selanjutnya. Kalo dilewatin nanti ceritanya jadi aneh. maafyah

please comment and vote and keep reading readers :)

you're the only one (Finished)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang