Three Things

428 18 0
                                    

CLARISSA ANNISA ADRIAN

Sudah satu bulan dari keluarnya aku dari rumah sakit dan sudah sebulan ini juga schedule tugas-tugas kuliahku menumpuk. Hari ini aku punya janji untuk mempresentasikan hasil tugasku ke Mrs. Clinton. Lalu, sorenya aku ada janji dengan Niall untuk sekedar jalan-jalan ke festival yang tidak jauh dari London Eye.

Sekarang aku sedang berada di koridor universitasku, aku berjalan menuju ruangan milik Mrs.Clinton dengan tangan penuh dengan laptop dan kertas yang berisi tugasku. Alana dan Louis tahunya sudah mempresentasikan tugasnya dua minggu yang lalu, sedangkan dua minggu yang lalu tugasku baru selesai setengahnya. Jadinya, ya ginideh. Aku sendirian. Sunyi. Senyap. Hanya suara degupan jantungku yang terdengar. Oke maaf ini agak lebay. Aku mengetuk pintu ruangan Mrs. Clinton dan memasukinya. Disinilah nasib nilaiku dimulai dan diakhiri.

.

.

dua jam kemudian

.

.

Urghh seenggaknya Mrs. Clinton seharusnya memberiku sebuah keringanan. Ini malah membebaniku dengan presentasiku yang ditolak olehnya. Dengan panggilan lain bahwa tugasku ditolak mentah-mentah dari sebelumnya aku disekap olehnya di ruangannya yang menyeramkan seperti orangnya itu selama dua jam dan ditemani oleh pertanyaan-pertanyaan yang secara tidak langsung menusuk ulu atiku ini saking sulitnya.

Sekarang aku berada di perpustakaan dengan wajah frustasi karena tugasku yang selama hampir satu bulan ini kukerjakan ditolak dan disuruh mengulanginya lagi. Kutenggelamkan wajahku di antara tanganku yang berada di meja, ingin rasanya menangis. Tapi aku bukan wanita cengeng, aku harus kuat.

" Clarissa, hey wake up. Are you sleep ? "

Kata-kata itu yang dibisikkan seseorang di telingaku mengagetkanku dan membuatku terduduk tegap dengan wajah yang sangat kaget. Kutolehkan wajahku kekanan. Tidak ada orang. Kutolehkan wajahku ke kiri. " whuaaaaa..." aku teriak sekencangnya lupa bahwa ini perpustakaan dan hampir terjatuh jika orang yang hampir membuat jantungku mental itu tidak memegangi pergelangan tanganku.

" Shhh...jangan teriak disini perpustakaan " katanya lebih seperti berbisik sambil menarik tanganku.

" who are you ? why you know my name ? " tanyaku yang bingung akan orang asing didepannya.

" ahh...my name Noah. Noah Sanders. Aku tahu kamu dari Mrs. Clinton " katanya. " Mrs. Clinton menyuruhku untuk membantu tugasmu yang disuruhnya diulang. " Lanjutnya sambil duduk di kursi sebelahku.

" ahh..ya ya. Ya aku memang disuruh mengulang tugasku yang kubuat selama sebulan ini dan aku hanya diberi waktu dua minggu. Membuatku sebal " kataku dengan kesal yang berapi-api.

" whoaa..kurasa kau sangat kesal dengannya. Sepertinya tempat ini tidak cocok untuk orang kesal. Ayo ikut aku " Kata Noah yang tanpa di-izini menarik tanganku dan menyuruhnya mengikutinya.

*****

Sedaritadi aku mengikuti langkah Noah tanpa henti, tanpa pertanyaan. Sampai akhirnya kami berhenti disebuah taman yang cukup luas dan indah, sejuk juga.

" ini dimana ? " tanyaku.

" taman belakang universitasmu. Masa kau tidak tahu.." kata Noah.

" sejujurnya, aku tidak tahu. Aku tidak pernah melewati belankang universitasku " jawabku.

" ahh, pantas saja " kata Noah. " ayo kita duduk disana " Lanjut Noah sambil menunjuk sebuah kursi taman tepat di tengah taman.

Kamipun berjalan kesana dan duduk disana. Sedikit mengeluarkan lelucon-lelucon aneh dan obrolan-obrolan kecil-lah kerjaan kami ketika duduk disana. Sampai kami lupa waktu.

you're the only one (Finished)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang