" Kau kenapa kau disini ? " tanyaku.
" Umm....aku.."
*****
" Um, aku lagi nonton TV dengan Harry " Kata perempuan itu sambil mengulum senyum dan diikuti oleh anggukan Harry.
" ya, aku tahu. Tapi kau disini apa tidak akan membuat Niall cemburu ? " tanyaku.
" cemburu ? " Kata Harry. " Caca, dia itu teman Niall " lanjut Harry.
" teman ? jadi kau Alana, kau hanya teman dengan Niall ? " tanyaku terkejut.
" mm...hhmm...aku hanya teman dengannya. Kenapa ? kau kira aku kekasihnya ? " tanya Alana sambil tersenyum.
Aku menundukkan kepalaku menyembunyikan semburat merah yang keluar di pipiku. Sungguh aku sangat malu menyangkan Alana adalah pacarnya Niall. Pantas saja mereka tidak seperti orang berpacaran ketika ditanyai tentang satu sama lain.
Alana mengeluarkan gelakan tawanya yang kencang. Menbuatku terkaget dan mendongakkan kepalaku. Aku memberikan ekspresi bingung. Yah, aku bingug apa yang di ketawai oleh perempuan ini. Harry yang disampingnya juga memberikan ekspresi seperti berbicara jelaskan-padaku-apa-yang-lucu. Alana yang masih tertawa melihat kearahku dan dilanjutkan ke Harry. Merasa tidak ada yang tertawa, akhirnya dia meredakan tawanya mencoba berhenti tertawa.
" oh, ayolah. " kata Alana sambil memutar bola matanya.
" kau bukan kekasih Niall ? jadi kau hanya teman ? " tanyaku sambil mencari posisi duduk dekat Harry dan Alana.
" tepatnya, sahabat. Kami sudah kenal dari kecil karena kami bertetangga. " jawab Alana. " ...dan kenapa kau bisa berfikiran bahwa aku adalah kekasih Niall ? " lanjutnya.
Aku terdiam mencari kalimat yang tepat untuk menjawab pertanyaan itu. " ummm...yah, jika ku lihat-lihat kau sangat dekat dengan Niall. Berpegangan tangan...dan gitulah " jawabku.
" whoa..whoa, belum tentukan berpegangan tangan itu pacar. Contohnya kau dan Harry pasti pernah pergi sambil berpegang tangankan ? " kata Alana dan diikuti anggukan Harry.
" yahh, tapikan kita sedarah. Beda denganmu " jawabku.
" oke,oke. Yang penting kau sudah tahu bahwa aku bukanlah pacar Niall. Kau tahu, kalau ku lihat-lihat kau sangat takut jika aku adalah pacar Niall. Kenapa ? kau cemburu ? kau masih mencintainya ? " kata Alana yang mulai seperti mengintrogasiku.
Aku terdiam. Aku bingung harus menjawab apa. Aku saja tidak tahu apa yang sebenarnya aku rasakan kepada Niall. Terkadang aku sangat merindukannya, terkadang aku benar-benar sangat membencinya dan berharap aku benar-benar tidak kenal olehnya. Otakku selalu saja berfikir tentang kesalahannya, namun hatiku tidak. Hatiku berkata bahwa aku sangat tidak ingin jauh dengannya. Ketika aku bertemu lagi dengannya di kuliahaan, setelah dua tahun lamanya tidak bertemu. Aku sangat mengharapkan Niall akan selalu ada disampingku. Namun tubuhku berkata aku harus jauh darinya. Yatuhan, kenapa ini sangat complicated.
" umm...karen-. tunggu-tunggu, kenapa kau disini bersama Harry ? kau bilang kau pulang diantar oleh Louis..dan kau Harry apa alasanmu tidak dapat menjemputku, sedangkan kau dapat pulang lebih cepat daripadaku ? " tanyaku. Yes, untung saja otakku dapat berfikir panjang dan dapat melontarkan pertanyaan-pertanyaan yang dapat membuatku tidak harus menjawab pertanyaan Alana.
Alana dan Harry saling menoleh satu sama lain bererapa detik. Sampai akhirnya mereka gugup dan salah tingkah.
" itu...." kata Alana dan Harry gugup. Sedangkan aku masih menunggu jawaban dari mereka berdua sambil mengulum senyum licik milikku.Mereka terdiam dan saling bertatapan lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
you're the only one (Finished)
FanfictionCaca yang mencoba menghilang dari semua tentang Lelaki yang dahulu dia cintai sangat sia-sia ketika mereka bertemu lagi, dan mereka sadar akan cintanya yang masih besar satu sama lain. Bagaimana kisah mereka selanjutnya ? apakah mereka akan saling m...