Once Upon A Time

952 17 0
                                    

Ketika sampai di rumah, aku langsung merebahkan badanku ke kasurku. Huh Harry..bisa-bisanya ninggalin aku Ujarku dalam benak mengingat kejadian tadi.

" dan buruknya kenapa dia niggalin gue sama Niall " kataku kesal.

Mengingat Niall, tiba-tiba otakku mulai dipenuhi dengan flashback-flashback saat kita berdia bertemu. yah memang saat pertama bertemu dia sangat galak. Tidak berasa sudah 4 tahun aku tidak bertemu dia dari hari pertama kita bertemu.

*****

4 Tahun Yang Lalu

Hari itu hari aku pertama kali masuk ke Vocational high school dan dalam tiga hari ini aku sedang dalam proses MOS. Pagi-pagi sekali aku bangun mengingat kata mentor bahwa peserta harus datang tepat waktu jam 06.00. Aku mempersiapkan semuanya dari tadi malam. Hari ini aku pergi kesekolah bersama kakakku Harry karena dia juga salah satu anggota OSIS.

" Harry hurry up " teriakku dari lantai dasar menunggu Harry. Tidak lama batang hidung Harrypun terlihat. Dia sudah rapi dengan seragam sekolahnya.

" iya darling sabar dong. yaudah yuk kita jalan " kata Harry lembut.

" aduhh, lembut sekali kakakku ini ' jawabku sambil melingkari lenganku di bahunya.

" Mom kita berangkat dulu " teriak Harry.

Lalu, mereka pergi ke sekolahan dengan motor milik Harry menuju kesekolahnya.

Disekolah aku tidak terlambat dia duduk di tempat duduk yang disediakan di Lobby sekolah sedang membaca buku yang aku bawa. sampai ketika aku kebelet buang air kecil. Tapi, karena aku masih anak baru aku takut untuk pergi ke toilet sendirian, akhirnya aku mengajak sahabatku Sheila ke toilet. Dia sahabatku dari SMP.

" Toilet yuk La " kataku pada Sheila.

" yuk yuk " jawab Sheila padaku.

Lalu Aku dan Sheila pergi menuju toilet sekolah.

Beberapa menit kemudian, aku keluar terlebih dahulu dari toilet dan berencana menunggu Sheila di luar. Ketika aku sedang menuju tempat duduk terdekat...Brukkk....aku tabrakan dengan seseorang lelaki berambut blonde, manis dan sedikit childist. Tersadar dengan itu akupun meminta maaf padanya. Namun, dia cuek begitu saja pergi meninggalkan aku tanpa jawaban.

" Heyy..kamu punya mulutkan ? apa susahnya ngejawab hah ? " teriakku pada lelaki itu.

Lelaki itu menolehku dengan wajah sedikit kesal dan membalikkah wajahnya lagi dan pergi begitu saja.

" dihh..cowo gitu amatsih..." ujarku.

" kenapa Ca ? " tanya Sheila yang tiba-tiba nongol di sampingnya.

" cowok itu gak sopan banget. " kataku nunjuk ke cowo tadi.

" emm..ca " kata Sheila.

" iya La.." jawabku.

" m..m..maksud kamu cowok itu " kata Sheila nunjuk cowok yang tadi Caca tunjuk.

" ya " jawabku.

" apa kamu ngegentak dia ? " tanyanya.

" hmm..a little bit. why ? " tanyaku bingung.

" apa kamu tidak pernah dikasih tahu dengan Ka Harry ? Dia itu Kak Niall teman kak Harry, dan dia salah satu mentor kita " kata Sheila.

" serius? " tanyaku padanya dengan wajah tidak percaya sekaligus kaget.

" yes, kamu ada di masalah yang besar Ca " kata Sheila dengan sedikit berbisik.

" Mampus gue " jawabku ketakutan.

*****

Mendengar perkataan Sheila tadi itu sangat bisa membuat otakku seperti sedang disambar oleh petir dan suara gemuruh guntur. Yahh, kalimat Sheila itu sangat hebat sampai-sambai aku dapat ketakutan setengah mati. Bayangkan saja aku murid baru disini dan sekarang aku mempunyai masalah besar dengan seorang mentor di sini. Jika ini adalah Novel, ini akan mendapatkan judul ' Anak baru sang pembuat masalah ' dan buku itu tidak ada yang membeli karena kasihan oleh yang pemeran utama, ya..ya..tapi ini bukan novel ini kisah nyata aku.

Aku berjalan gelisah ke lapangan ketika bel berbunyi tanda masuk dan semua murid baru di kumpulkan di lapangan. Mati gue mati gue mati gue itulah yang aku fikirkan sekarang, dan yang lebih parahnya lagi Mentor yang tadi itu ngementorin kelas aku bareng kakak aku Harry dan Mentor cewe satu. JAntung ini tambah dag dig dug lagi sambil otak gue terus-terusan berkata MATI GUE MATI GUE dengan tambah kencang.

" Mati gue La, mati gue ! " kataku berbisik kelada Sheila.

" mati kenapa ? " jawab Sheila bingung.

you're the only one (Finished)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang