Dr. Elizabeth

310 12 2
                                    

Lusanya, aku pergi ke Starbucks depan Bethlem Royal Hospital untuk mnemui Dr. Elizabeth. Jadi, kemarin aku dan Niall mengunjungi Bethlem Royal Hospital. Tapi, Dr. Elizabth tidak ada di tempat karena dia tidak ada jadwal disana. Lalu, resepsionis rumah sakut itu memberi tahu aku nomor teleponnya. Akhirnya, malamnya akupun menelepon dia dan hasilnya adalah kami dapat bertemu hari ini.

Aku disini, di dalam Starbucks sedang menyeruput choco latte yang aku pesan tadi sambil bermain temple run di iphone-ku.

" permisi, apakah kau Clarissa ? " tanya seseorang yang membuat kepalaku medongak untuk melihatnya.

" ya itu aku. Anda siapa ? " tanyaku.

" aku Dr. Elizabeth. Oh kau lebih cantik daripada di foto " kata Dr. Elizabeth sambil menjabat tanganku.

" terima kasih. Kau dapat fotoku darimana ? " tanyaku.

" dari Noah " kata Dr. Elizabeth.

Dr. Elizabeth-pun duduk di tempat duduk yang berhadapan dengan tempat yang ku duduki. Lalu dia menaruh Hot Chocolate pesanan-nya.

" oh ya, panggil saja aku Eliza. Teman-teman Noah memanggilku begitu dan aku lebih senang dipanggil begitu " Kata Dr. Elizabeth.

" Kauu...."

" aku mamanya Noah " Jawabnya, seperti dia tahu apa yang akan ku tanya.

" oh, Noah tidak pernah cerita kalau mamanya adalah dokter. Ngomong-ngmong, Noah kemanaya ? terakhir aku bertemu dengannya katanya dia akan pergi " kataku.

" oh ya dia memang pergi. Tapi aku tidak dapat memberi ahunya. Sorry " kata Dr. Elizabeth.

" baiklah " kataku.

" ah ya ada titipan dari Noah " kata Dr. Elizabeth sambil merogoh tasnya. " ini " Dr. Elizabeth memberika seutas surat yang dia ambil dari tasnya.

" apa ini ? " tanyaku.

" aku tidak tahu yang jelas Noah berkata itu harus sampai ketanganmu " kata Dr. Elizabeth.

" ah gitu, terima kasih " kataku.

" nah, karena tugasku sudah selesai, aku hrus pergi " kata Dr. Elizabeth dan menyeruput Hot Chocolatenya.

" secepat itukah ? " tanyaku.

Dia mengangguk, " aku ada jadwal bertemu pasien setengah jam lagi. Jadi aku harus siap-siap " katanya.

" oh gitu " kataku.

" okay, i have to go. Nice to meet you " katanya sambil menjabat tanganku.

" nice to meet you to Eliza " kataku.

Lalu, Dr. Elizabeth-pun pergi dari Startbucks, meninggalkanku sendirian lagi.

.

.

.

.

Setelah menghabiskan choco latte milikku, akupun pulang. Sebenarnya tidak benar-benar pulang, karena aku ke flat Niall. Ketika di flat Niall aku menceritakan tentang percakapan aku dan Dr. Elizabeth.

" pantas anaknya idiot seperti itu, setiap hari dia harus bertemu orang gila jika ingin bertemu mamanya " kritik Niall.

" Noah tidak idiot Niall, ayolah jangan seperti banci begitusih. Sampai tidak mengakui kejantanan Noah " kataku.

" kau selalu membelanya " kata Niall.

" karena kata-katamu tidak seperti faktanya " katanya.

" oh whatever, kau sudah baca suratnya " kata Niall.

" belum " jawabku.

" bacalah, aku ingin tahu apa yang idiot Noah-mu tulis " kata Niall.

" Jangan pernah panggil Noah idiot atau kau tidak akan mendengar isi surat ini " kataku.

" allright alright, aku ingin mendengar apa yang Noah tampah itu tulis untukmu cinta. Puas ? " kata Niall.

" yeah, baiklah akan ku bacakan " kataku.

Akupun membuka lipatan kertas itu dan membacanya.

you're the only one (Finished)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang