redemption of mistake ( part 1 )

847 25 2
                                    

Ketika aku berjalan menuju pintu depan, ada seseorang menepuk pundakku dan dengan refleks aku membalikkan badanku dengan menyodorkan muka sedikit marah. Karena kufikir itu adalah Harry, Aku kaget ketika yang menepuk bahuku adalah Niall.

" sorry aku kira Harry " kataku sambil tersenyum kecut.

" nope, mau beli makanan ? oke i'm with you " kata Niall.

" gausah aku bisa sendiri " jawabku.

Niall mencodongkan badannya ke arahku agar wajahnya dekat dengan wajahku. " masih ingat penebusan kesalahanmu ? Masih mau menebusnyakan ? " Katanya.

Wajahku sedikit geli ketika Niall berbicara, napasnya menghempas ke sekeliling wajahku. Hmmm..wangi mint ujarku dalam hatiku.

" hello " kata-kata itu menyadarkanku " hehh...i i iya iya " kataku.

" nah, ayo " kata Niall yang langsung menarik tanganku keluar dari rumah. Namun Niall memberhentikan langkahnya dan menoleh kepadaku " dan ada dua syarat ketika kamu mau menebus itu yaitu pertama, tidak ada pertanyaan, kamu hanya mengikuti saja. Kedua, ketika kamu ingin bertanya ingatlah syarat pertama " Kata Niall. " mengerti ? " . Aku hanya mengangguk sebagai jawabanku.

Niall melanjutkan jalannya dengan tetap menggenggam tanganku keluar rumah. Berjalan menelusuri trotoar di samping jalan raya yang padat di Jakarta tanpa tahu arah. Aku terus mengikutinya dengan alasan penebusan itu. Kita terus berjalan tanpa arah sampai akhirnya perutku sudah bernyanyi, menyanyikan kagu kebangsaanya yang tandanya adalah AKU LAPARR !!!

" Uhmm, Niall " kataku.

" what  " jawab Niall yang langsung memberhentikan langkahnya dan menolehku.

" kita mau kemanasih ? sudah hampir setengah jam kita berjalan tanpa arah " kataku.

" kau bertanya ? kau lupa dengan syaratnya ? " tanya Niall.

" Aku ingat tapi perutku sudah bernyanyi Niall. Aku laparr !! " kataku dengan memegangi perutku.

Niall memutar bola matanya " ohh..kau berlebihan. Baiklah ayo kita mencari sarapan " katanya lagi.

Kita berjalan mencari makanan hingga sampai kita bertemu tukang bakso di pinggir jalan. " Nahh " ujar Niall sambil menunjuk ke tukang bakso yang ada di pinggir jalan itu dan langsung menyeretku ke tempat itu.

" bangdua mangkok bakso ya. campur " kata Niall sangat semangat. Aku yang melihat itu sedikit bingung padahalkan yang laper aku tapi kok dia yang semangat memesan makanannya.

" sudahlah, aku juga lapar " Kata Niall. Seakan-akan dia mengetahui apa isi dari otakku.

" bagus kalo begitu " jawabku sambil menyunggingkan senyummu.

" maksudnya ? " tanyanya.

" yahh, berarti aku punya teman untuk makan. Yakan " kataku.

" ya mungkin " jawabnya.

Aku dan Niallpun saling berbincang sambil memakan bakso masing-masing. Kita tertawa dengan candaan-candaan kecil yang kita buat, cerita tentang pribadi masing-masing dan banyak lagi. Aku senang sekali jika Niall sedang seperti ini, dia sebenarnya Baik dan seru. Tapi mungkin dengan orang yang dekat dengannya saja.

Setelah kita selesai sarapan, kita melanjutkan berjalan-jalan, namun jalan-jalan sekarang tidak secanggung tadi. Kita jalan-jalan sambil berbincang-bincang.

" Apa kau suka es krim ? " tanya Niall.

" ya, rasa coklat dan strawberry. Yummy " jawabku sambil tersenyum.

you're the only one (Finished)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang