One and Only

648 20 3
                                    

CLARISSA ANNISA ADRIAN

Mataku tertutup rapat, badanku terkujur kaku di tempat ini. Tempat yang selalu berbau obat ini. Aku masih bernafas, aku masih dapat mendengar. Namun ragaku tidak seperti memperlihatkan bahwa aku dapat melakukan itu. Jiwaku seperti di pertengahan antara hidup dan mati, dan apa yang akan aku pilih ? menurutmu ? pasti aku ingin hidup. Yang aku dengar saat dokter berkata pada seseorang bahwa aku dalam keadaan koma. Kau tahu maksudnyakan ?. Entah sejak kapan aku terkujur lemas di sini...sepertinya sudah lama. Alat-alat rumah sakit selalu menemaniku di tubuhku. Salah satunya alat infus yang tertancap di pergelangan tanganku ini.

Aku tahu lelaki itulah yang selalu menjagaku disini siang dan malam. Yah aku tahu. Karena aku sudah hafal suaranya dan parfumnya. Yah siapa lagi jika bukan Niall Horan. Lelaki keturunan Irish dan mempunyai rambut berwarna blondie. Dia yang selalu menjagaku pagi dan malam. Dia selalu membacakan dongeng ketika malam tiba dan menyanyikan lagu ketika pagi tiba. Dia sangat spesial bagiku, andaikan di masa lalu dia tidak memberikanku kesalahan fatal. Mungkin sampai sekarang aku masih bersamanya. Namun takdir berkata berbeda. Dia memberikan lubang luka yang besar di hatiku. Membuatku lama sekali untuk menyembuhkannya. Sejujurnya aku belum dapat menyembuhkan lukaku. Mungkin ini petunjuk tuhan agar aku dapat membenahi hatiku lebih baik, lebih bijak dan lebih dewasa agar aku dapat menjalin hubungan lagi tanpa ada rasa sakit ataupun dendam dihati ini, dan kurasa Niall juga sedang dalam masa seperti aku.

****

Aku memang tak tahu ini hari keberapa aku disini dengan bau obat yang membuatku terbiasa. Namun ketika pagi datang aku mengetahuinya karena setiap pagi itu, Niall akan menyibakkan gorden di tempat rawatku agar cahaya mentari dapat menebus ke dalam ruangan ini. Seperti sekarang ini. Sama persis seperti yang kubicarakan. Aku tidak melihatnya, namun aku dapat merasakan kehangatannya.

" Morning, sweety cupcakes. How are u today ? This is beautiful day heh. " Kata Niall, menyapaku pada pagi hari ini.

Seandainya aku bisa menjawab dengan bibirku ini aku akan membalas sapaanmu itu dengan halus dan ramah. Namun aku tidak bisa, jadi kukatakan di dalam hatiku hai, Nialler. How's your day ? hope this day more beautiful day for you.

" jadi hari ini mau ngapainnih ? ohya seperti biasa diawali dengan Morning song okay. Wait a minute. i'll pick my guitar before " Katanya.

Beberapa detik kemudian..

Terdengar suara kursi diseret menuju lebih dekat dengan diriku, dan aku tahu sekarang dia sedang duduk di kursi itu dengan senyuman khasnya.

" ta...daaa...aku menitipkan gitarku kemarin disini, dan kau menjaganya dengan baik sweety. Kau yang terbaik " Katanya.

haha kau lucu Niall aku tidak menjaganya mana bisa aku menjaganya ujarku dalam hati.

" okeh, kau mau lagu apa ? ahaa...bagaimana lagu baruku yang aku buat ? judulnya masih belum ada. Apa kau mau mendengarnya ? " tanyanya. " ya aku tahu kau mau mendengarnya " lanjutnya.

Lalu Niall mulai memetikkan senar-senar gitar miliknya. Memberikan nada-nada indah yang pelan dan menyentuh hati.

Suaranyapun terdengar sangat indah..

Your hand fits in mine

Like it's made just for me

But bear this in mind

It was meant to be

And I'm joining up the dots

With the freckles on your cheeks

you're the only one (Finished)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang