Malam ini, Winwin sedang mengerjakan tugasnya di atas meja belajar. ponselnya memutar lagu-lagu dari Niki Zefanya. Atmosfer dingin menerpa wajah mulusnya, disebabkan oleh jendela kamar yang terbuka.Sebanyak-banyaknya masalah yang Winwin alami. ia tidak pernah melewatkan tugasnya sebagai murid. terlebih lagi hari esok adalah hari terakhir ia harus sekolah. Hal ini di sebabkan karena perayaan Natal beberapa hari ke depan. tentu saja hal itu membuat banyak murid— termasuk Winwin bersemangat menuntaskan tugasnya.
Tidak terasa, waktu berjalan begitu cepat.
Winwin masih ingat saat pertama kali ia berkunjung ke kota ini. Kala itu di awali oleh petang yang hangat di bandara, dan berujung hujan pada malam harinya. Menaiki bus yang penumpangnya cukup banyak, menyisakan kursi kosong paling belakang dekat jendela.ahh Lalu semesta temukan aku dan dirinya.
Winwin menggelengkan kepalanya saat ia mulai menyadari kemana arah pikirannya kali ini. menaruh pena hitam yang tadi ia gores kan pada kertas putih. Lalu menutup buku tebal yang kini ia simpan ke dalam laci meja belajar.
Meneguk segelas susu yang mulai dingin seraya menatap ke arah luar. dari dalam kamarnya, Winwin bisa melihat satu rumah yang bernuansa putih— membuatnya tersenyum tipis saat ia mulai memutar satu memori yang pernah ia lakukan di dalamnya.
Tidur di sampingnya.
Mengerjakan tugas bersamanya.
Berkeluh kesah.
Bermain basket.
Membuatkannya sarapan.Dan—
Pikirannya ter-jeda saat alunan lagu yang ada di ponselnya tiba-tiba berhenti. Menggantikannya dengan nada dering panggilan masuk.
"Halo"
" ............. "
"Kapan?"
".............. "
"Baiklah"
────────────────────
Suara bel pulang berbunyi begitu keras. murid yang tadinya tenggelam dalam tidurnya jadi terbangun, terkesiap seraya membereskan buku-buku yang terletak di atas meja untuk di masukan ke dalam ransel.
Yuta yang sudah siap untuk pulang tengah menunggu seseorang yang masih berkutat dengan bukunya. membuat Yuta mendengus kesal melihatnya.
"Masih lama, Win?"
Yang di tanya mendongak ke arah Yuta sebelum menjawab, "Sudah" lalu ia menutup bukunya dan memasukannya ke dalam ransel hitam pekat miliknya.
Winwin beranjak dari kursi dan melangkah ke arah Yuta yang berada di ambang pintu kelas. "Ayo" Ucapnya yang sekarang berjalan lebih dulu di banding Yuta yang mengekorinya dari belakang.
Mereka berjalan ke arah dimana motor Yuta di simpan. Yaitu tepat di belakang sekolah.
Hingga sesampainya di sana. Pria dengan surai blonde itu menaiki motornya terlebih dahulu, menyalakannya—membelokkan nya ke arah luar— dan mempersilahkan Pria berbadan kecil itu untuk segera naik.
KAMU SEDANG MEMBACA
HEATHER | YUWIN
Fanfiction「 SELESAI 」 Pada masanya, kau akan sepenuhnya terelakan pada kisah yang sudah semestinya terselesaikan. - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - Boy x Boy Yuta x Winwin Short part (( FYI typing masih acak acakan)) ©thelicate 2020 - 2021...