29

1.7K 270 24
                                    

"Halo"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Halo"

"Hai, ini Sana. boleh minta waktu mu untuk berbicara sebentar?"

"Kapan?"

"Sekarang, bagaimana?"

"Baiklah"

Setelah itu Winwin menutup panggilan dan segera beranjak dari kursi untuk bertemu dengan Sana.

Dalam pikirannya ia bertanya-tanya ada apa kekasih temannya ini ingin bertemu dengannya? dan dapat darimana nomor ponsel miliknya? Tapi ia lebih baik bungkam saja sekarang. setelah bertemu baru tanyakan sesuka mu. Win.

Membawa mantel hitam miliknya dari dalam lemari. Karena cuaca sedang dingin dinginnya malam ini.

Keluar dari kamarnya, ia melangkah begitu hati-hati. netra nya melirik semua penjuru rumah dengan tatapan waspada. jangan sampai ada yang tahu. Dan syukurlah, tidak ada yang melihatnya keluar malam ini.

Langkah demi langkah ia tempuh hingga ia berada di luar rumah sekarang. menatap teras yang tidak terlalu gelap karena ada lampu yang temaram.

Baru saja ia akan melangkah, tiba-tiba langkahnya ter-jeda ketika ia melihat seseorang di depannya. dengan jaket berwarna abu-abu dan rambut panjang yang di biarkan terurai sampai pundak.

"Hai?"

Oh, ternyata ia sudah terlebih dahulu menunggunya.

"Apa yang ingin kau bicarakan?" Tanya Winwin dengan wajah penasarannya. membuat wanita di depannya sedikit terkekeh melihatnya.

"Bicara di sini?" sebagai jawabannya Winwin hanya mengangguk.

Sana menghela nafas pelan seraya mendekat ke arah Winwin yang dari tadi berdiri, "Bicara di rumah teman mu saja."

Netra Winwin mendongak seraya sedikit menjauh dari Wanita di dekatnya, "kau gila? bisa bisa ia menuduh yang tidak-tidak!" Ucap Winwin dengan nada sedikit keras di banding nada bicara sebelumnya.

"Santai saja, aku juga tidak sebodoh itu mengajakmu kerumahnya" Sana melangkahkan kakinya terlebih dahulu dan diikuti oleh Winwin dari belakang.

Winwin menatap punggung wanita di depannya dengan tatapan sedikit memuja, ia yakin Sana bukanlah wanita biasa saja yang akan mengencani banyak pria. Dan tentu saja Yuta termasuk orang yang beruntung karena bisa di cintai bahkan di miliki oleh sosok sepertinya.

aku harus segera melupakan Yuta, secepat mungkin.

Batin Winwin berbicara saat ia merasa tidak ada apa-apanya di bandingkan dengan wanita di depannya.

Sesampainya di rumah Yuta, Sana menyuruh Winwin untuk menunggunya terlebih dahulu di balkon.

Winwin heran. Kenapa ia tidak melihat sosok pria dengan surai blonde di rumah ini? tidak mungkin ia sudah tidur sebelum pukul 10 bukan?

HEATHER | YUWINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang