Ini adalah waktu senggang Jimin, jadi ia memutuskan untuk ikut kekasihnya memotret satu model hari ini. Sepertinya akan menyenangkan karena pemotretan kali ini berlokasi di outdoor.
Jimin sedang memilih style mana yang sekiranya cocok dan nyaman untuk hari ini. Bermenit-menit ia habiskan di depan lemari hanya untuk mengambil baju dan menggantungnya lagi. Tak ada yang nyaman di pandangannya. Dan akhirnya ia memutuskan untuk memakai celana training yang di padukan dengan kaos putih polos.
30 menit kemudian Jungkook datang dan meminta izin kepada Bunda untuk membawa Jimin pergi. Yang lebih tinggi menggandeng tangan Jimin. Membawanya ke sisi motor sport berwarna merah yang menjadi kenangan kisah manis dan pahit mereka.
Tak butuh waktu lama mereka sampai di sebuah taman penuh bunga. Cantik. Hingga Jimin tak sanggup untuk mengedipkan matanya sedetik saja. Di sekelilingnya banyak bunga berwarna-warni menghiasi taman yang sedikit sepi ini. Jimin melirik kekasihnya sejenak, ia sedang menata kamera untuk kegaiatannya.
Inilah yang Jimin suka, suasana alam yang menyejukkan mata juga pikiran. Rasanya ia akan berlama lama disini. Kepalanga menoleh saat sang kekasih memanggilnya untuk duduk di kursi sampingnya. Jimin berjalan pelan sambil memegang kelopak bungan disekitarnya. Ia langsung duduk dikursi yang di sediakan. Menunggu sang model siap di dandani,dan pemotretan akan dimulai.
🐣
Sesi pertama sudah selesai, sekarang waktu istirahat bagi Jungkook sambil menunggu sang model mengganti pakaiannya. Ia melihat ulang hasil-hasil potretannya tadi. Lalu menunjukkannya kepada kekasihnya.
"Sayang, liat deh. Cantik ya. Kamu mau aku fotoin juga gak?" Jungkook bertanya sambil menyodorkan kameranya ke Jimin.
"Iya, cantik. Pacarin aja sana, haha." Mood Jimin seketika turun drastis. Haruskah Jungkook bilang itu? Dengan mata berbinar pula. Ingin Jimin jambak rasanya.
Jimin beranjak dari tempat duduknya. Mengelilingi taman dengan bibir mencebik. Siapa yang tidak gemas? Tidak ada. Ia merasa kesal mendengar sang kekasih bertanya seperti tadi. Apa ia kurang menawan hari ini? Oh, sepertinya ia selalu memikat hati siapapun dengan tampilan bagaimanapun!
Jimin melihat Jungkook mengejarnya. Saat sudah dekat Jungkook memeluk pinggang ramping si mungil dengan lembut. Pipinya dikecup singkat, dan mengeratkan pelukannya.
"Sayang, maaf. Maksud aku tadi pemandangannya yang cantik. Aku ga bakal macarin siapapun kecuali kamu, beneran." Ucap Jungkook dengan pose tangan membentuk peace. Jimin hanya menggumam kecil, dengan bibir yang masih betah mencebik.
"Hey,sayang. Dengerin aku. Aku ga muji modelnya, Ji. Bibirnya jangan gitu, nanti aku cium loh," Jungkook mengangkat wajah Jimin lalu tertawa pelan melihat bibir Jimin langsung dikulum karena takut akan dicium di tempat umum.
"Nanti balik dari sini aku mampir ke rumah kamu, deh. Udah jangan ngambek lagi." bujukannya berhasil. Jimin menatap mata Jungkook dan tersenyum hingga matanya hanya terlihat sedikit.
"Beneran ya. Kalo ngga aku ngambek lagi." Jimin memeluk Jungkook erat.
Pelukan itu harus berakhir karena Jungkook akan melanjutkan pemotretannya. Jimin kembali duduk di samping kekasihnya, menunggu hingga pemotretan itu selesai.
Tbc
Halo gais..
Jangan lupa vote +comment yaa!
KAMU SEDANG MEMBACA
Satu «km« [ complete ]
FanfictionBagi Jeon Jungkook, cuma Park Jimin yang bisa mengubah dirinya. -BxB -homophobic out! -Ide ku sendiri, jadi maaf kalo ada kesamaan