"Huh.. Ditinggal sendiri gak enak ya ternyata. Mana Mark bisa disininya mulai minggu depan. Kan Ji bosen."
Tv menyala, dan kipas kecil sudah berputar sejak 30 menit yang lalu untuk menemani kebosanan Jimin.
4 hari sudah ia ditinggal oleh orangtuanya. Dan Jimin bukan orang yang berpikir akan bebas jika ditinggal orangtua.
Omong-omong, Jungkook sudah datang kerumah Jimin dua hari yang lalu.
Jimin senang, tentu saja. Namun sifat Jungkook ada sedikit mengalami perubahan. Ia sedikit cuek, juga pemarah.
Kemarin Jimin memaksanya untuk menemaninya dirumah sambil menunggu malam datang.
Awalnya biasa saja. Tiba saat Jimin bertanya tentang kegiatan Jungkook selama di Busan, Jungkook seperti acuh tak acuh menjawab pertanyaan Jimin.
Ia terus memandangi ponselnya sambil berbalas pesan dengan seseorang yang Jimin tidak tau siapa.
Dan, Hari ini, Jungkook memiliki janji pada Jimin akan menemaninya lagi dirumah. Kita lihat, apa perubahan yang terjadi pada Jungkook.
🐣🐇
Motor sport berwarna putih terparkir dihalaman rumah Jimin. Tampak seorang remaja berbadan tinggi, memakai setelan jaket jeans dan kaos juga celana yang senada dengan warna motornya, putih, Berdiri didekat pintu rumah Jimin. Ingin mengetuk, tapi ragu.
Hembusan nafas berkali kali ia keluarkan untuk mengurangi rasa gugup. Ketukan demi ketukan ia bunyikan.
Sampai ketukan ke 5, pintu berwarna putih tersebut terbuk dan menampilkan sosok yang dicarinya.
"eh,kookie. Ayo masuk"
"Ji,mau ketaman ga? Seharian dirumah terus bosen juga tau."
"Ya mau lah. Tunggu ya,aku ganti baju dulu."
.
Saat Jimin dan Jungkook mengelilingi taman, ada namja yang tiba- tiba datang dan memeluk Jimin, dan Jimin membalas pelukan itu dengan teriakan histeris.
Jungkook tidak tau kenapa, tapi yang pasti itu sungguh membuat hati nya panas. Ia cemburu.
Jungkook langsung menarik pergelangan tangan Jimin dan membawanya kedalam dekapannya. Menutupi sebagian badan Jimin dengan tubuh bongsornya.
"Hey,kamusiapamainpelukpelukaja? Gasopan." ujar Jungkook sambil mengatur napas ny agar kembali normal.
Jimin berontak, ia ingin memberi tahu bahwa yang dimaksud Jungkook adalah sepupunya, yang akan menemaninya selama orangtuanya pergi.
Tapi Jungkook makin membenamkan wajah Jimin pada dada bidangnya. Tak memberi izin pada sikecil untuk berbicara walau sekata.
"Kamu yang siapa? Jiminku jangan digituin dong, kasian gak bisa napas." selesai berbicara begitu Mark, sepupu Jimin, Menarik Jimin keluar dari dekapan Jungkook yang terlihat sangat menyiksa.
Tapi belum sepenuhnya Jimin dapat bernapas lega,Jungkook sudah menariknya lagi entah kemana. Sambil mengancam Mark agar tidak mengikutinya atau akan ia panggilkan security .
Baru saja tiba dikamar mandi, tubuh Jimin dibanting kearah dinding. Jimin meringis. Hey,tenaga Jungkook itu bukan tenaga barbie .
"Siapa dia?"
"Kamu kenapa sih kookie?"
"Jawab dulu apa yang ditanya! Jangan mengalihkan"
Mata Jimin berkaca-kaca. Ia bukan orang yang tahan bentakan. Tapi akan dia jawab, agar tak ada kesalahpahaman.
"Dia Sepupu ku Kookie. Kamu cemburu sama dia?"
"Mana ada sepupu yang seperi itu. Atau jangan-jangan... Kamu... Pernah main sama dia? Iyakan? Ngaku kamu Ji!"
Sumpah, hati Jimin seperti dirobek. Dengan kemarahan yang ia rasa, Ia menampar pipi Jungkook dengan sekuat tenaga.
"Wah, apa-apaan kamu Ji? Berani nampar aku?"
"Kalo kamu gak asal ngucap, gak akan gini. Kalo kamu bisa jaga omongan kamu, gak akan gini,kook. Kamu egois, selalu berpendapat sendiri. Atau kamu yang main dibelakang? Sifat kamu udah berubah,kamu gak semanis dulu kook! Kamukan yang main dibelakang, selama kamu ke Busan kamu gak ada ngasih kabar ke aku, kamu lupain aku. Kamu emang bajingan Kook."
Jimin menghindar saat tangan Jungkook sudah terangkat diatas udara,mengambil posisi siap untuk menampar Jimin. Namun yang dirasakan Jimin adalah sebuah pelukan yang sedikit kasar dari Jungkook.
"Maaf, Ji. Maaf. Bukan itu maksud aku. Selama di Busan aku terus mikirin kamu. Tapi aku gak boleh megang hp sama ayah. Dan aku gak berubah Ji. Aku cuma pengen ngetest kamu, kalo aku jadi kaya gini masi mau gak kamu sama aku. Maaf Ji,jangan tinggalin aku."
Jimin masih sesenggukan dipelukan Jungkook.
"kamu jahat kook, kamu jahat, Kamu jahat!!" Jimin memperat pelukannya.
"Udah ya Ji nangisnya. Maafin aku. Ayo kita cari lagi sepupu kamu."
Jimin hanya mengikuti langkah Jungkook yang kembali ke bangku taman yang tadi ia duduki.
Dan Mark masih setia menunggu disana. Untunglah.
"sorry gua udah salahpaham ke lu." singkat,padat, jelas. Ciri khas Jungkook
"Gpp, gua tau, lu iri kan sama kegantengan gua. Makanya lu takut Jimin berpaling ke gua" muka Jungkook masih sama datarnya. Namun Jimin dan Mark tertawa terpingkal-pingkal.
Selamat membacaa....💋
04-07-20, Edit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Satu «km« [ complete ]
FanfictionBagi Jeon Jungkook, cuma Park Jimin yang bisa mengubah dirinya. -BxB -homophobic out! -Ide ku sendiri, jadi maaf kalo ada kesamaan