"Ji, ayo bangun. Yaampun Ji! Badan mu panas banget." panik Yoongi saat tangannya menyentuh dahi Jimin.
"Bun, Ji pusing." suara serak Jimin yang menyahut teriakan panik Yoongi. "Ji makan ya? Habis itu minum obat, biar gak pusing lagi. Bunda buatin bubur kesukaan Ji." Jimin memang agak susah jika disuruh minum obat. Jadi dengan berbagai cara Yoongi membujuk Jimin agar mau meminum obat.Setelah dapat anggukan ringan dari Jimin langsung Yoongi berlari kecil menuju dapur,membuatkan bubur untuk anak semata wayang nya.
Sekitar 20 menit Yoongi menyiapkan buburnya, ia kembali kekamar Jimin.
"Ji, ayo makan. Udah bunda buatin tuh buburnya. Mau disuap apa makan sendiri?"."Suapin bunda aja. Ji gak kuat" Yoongi merasa sedih melihat kondisi Jimin seperti ini. Jadi dengan sigap Yoongi menyuapi Jimin hingga Suapan ke 4 Jimin menolak suapannya. Yoongi memberi Jimin obat penurun panas, lalu menyuruh Jimin kembali tidur agar pusingnya sedikit mereda.
Dengan hati-hati Yoongi membuka pintu dan menuju dapur. Dari dapur Yoongi mendengar suara bel rumahnya bunyi.
"Pagi Bunda~ Lama gak ketemu ya Bun"
Yoongi heran melihat orang didepannya ini. Dengan pakaian serba hitam, juga wajah yang tertutup membuat Yoongi susah mengenalinya. Tapi jika didengar suaranya, Yoongi sangat familiar dengannya.
Setelah masker hitam yang menutupi mulut dan hidung namja tersebut baru lah Yoongi heboh. Ternyata dia teman masa kecil Jimin yang pindah ke Jepang beberapa tahun lalu.
"Hey, Mingyu! Lama banget kita gak ketemu. Udah besar kamu ya. Apa kabar?.Sini masuk. Aduhh, Bunda sampe gak kenal. Sama siapa kamu kesini,gyu?" Saking hebohnya suara Yoongi tak bisa lagi terkontrol. Lupa jika Jimin sedang tidur didalam kamar.
"Baik kok,bun. Gyu kesini sama ayah. Ibu lagi sibuk disana, jadi gak bisa diajak kesini. Oh ya, bun. Minie kemana? Kok gak keliatan?" dengan pandangan bertanya,Mingyu bertanya pada Yoongi.
"Yaampun, Gyu. Bunda lupa, minie sakit. Tengokin gih di kamar,Bunda mau masak dulu."
"oke,bun. Masak yang banyak ya bun. Gyu laper~ . Hehe" gestur tangan yang membentuk tanda oke Yoongi berikan sambil berjalan kearah dapur.
🐇
"Jimin kemana ya? Kok gak ada keliatan. Gak mungkin dia gak masuk, kan dia rajin." perasaan Jungkook makin tak enak saat teman sekelas Jimin bilang jika Jiminnya sakit.
"aduh, perasaan gue gak enak banget ini. Kalo dijengukin nanti Jimin marah gak ya?" Jungkook dilema.
Dan pada akhirnya Jungkook memutuskan untuk tidak menemui Jimin, mungkin keadaan Jimin makin memburuk jika bertemu dirinya, pikir Jungkook.
🐣
S
udah dua hari Jimin absen dari kegiatan belajarnya di sekolah. Dan berarti sudah dua hari pula Jungkook tidak melihat kehadiran Jimin.
Jungkook terus bolak -balik kekelas Jimin hanya untuk memastikan keadaan Jimin. Namun yang didapatinya hanya bangku kosong yang terbengkalai.
Seperti saat ini, Jungkook kembali ingin melihat keadaan Jimin tapi ketua kelas Jimin mengatakan jika Jimin tidak masuk lagi hari ini saat berpapasan di lapangan dekat kelas Jimin.
Jungkook jadi rindu dengan Jimin. Ia benar-benar menahan diri untuk tidak bertemu Jimin. Ingin sekali Jungkook memeluk tubuh mungil yang dirindukannya, ingin mengecupi seluruh wajah berseri itu sepanjang hari. Tapi lagi-lagi kata yang Jimin ucapkan teringat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Satu «km« [ complete ]
FanfictionBagi Jeon Jungkook, cuma Park Jimin yang bisa mengubah dirinya. -BxB -homophobic out! -Ide ku sendiri, jadi maaf kalo ada kesamaan