" sudah berapa kali papa bilang Jeon Jungkook?! Berhenti membuat masalah di sekolahmu! Papa sudah lelah memberi tau kamu. Kamu sudah besar Jungkook, kamu harusnya tau bagaimana sikap yang baik. Jangan buat nama papa dan mama tercoreng. Papa tidak pernah mengajarkan kamu menjadi anak yang tidak tau sopan santun kepada orang lain! Papa merasa gagal mendidikmu kook. Papa harus bagaimana lagi agar kamu bisa mengerti?" Namjoon menghela nafas berkali kali untuk menghilangkan rasa emosi yang memuncak. Tadi pagi ia ditelpon oleh pihak sekolah untuk datang ke sana,membahas perkelahian yang melibatkan anaknya, Jeon Jungkook. Jin yang duduk di antara ayah dan anak itu hanya bisa mengelus punggung kedua kesayangannya itu.
"Koo? Tau dimana kesalahanmu?" tanya jin dengan suara lembut. Jungkook paling tidak bisa melawan mamanya. Jungkook mengangguk sambil menoleh menatap sang mama.
"minta maaf ke papa sekarang. Kamu udah gede koo,jangan buat papa kecewa terus. Nanti yang jadi jagoannya siapa kalo kookoo buat papa marah terus? Kamu mau papa jadiin anak orang lain jadi jagoannya?" jungkook menggeleng lemah mendengar penuturan jin. "maka nya jangan nakal, nanti mama gak mau sayang loh sama kookoo" setelah jin menyelesaikan kalimatnya jungkook langsung duduk di sebelah Namjoon, memeluk Namjoon sambil mengucapkan kata maaf berkali kali dengan suara bergetar menahan isakan.
Jungkook hanya terlihat tegar diluar, namun didepan keluarganya jungkook masih anak labil yang mudah sekali menangis, apalagi merajuk. Banyak memang orang yang tidak tau sifat asli nya.
"maafin kookoo,pa. Mingyu yang memulai perkelahian itu. Mingyu bilang jungkook cuma anak bejat yang ngedeketin mantan pacarnya . Kookoo kesal. Tapi kookoo berhenti mukulin dia sebelum dia sekarat karena jimin nahan tangan kookoo." adu Jungkook setelah melepas pelukannya pada namjoon dengan bibir yang sedikit mengerucut. Namjoon menghela nafas kasar mendengarnya.
"kamu itu anak baik, papa tau gimana kamu, sayang. Dia bilang kamu bejat karena mantan pacarnya deketin kamu, itu salah. Lain kali kalo dia ngomong gitu lagi,gak usah diladenin. Kan kamu juga yang rugi" namjoon menasehati jungkook sambil mengelus punggung belakang Jungkook yang masih sesekali terisak pelan disela nafasnya.
Jin yang sedari tadi diam ternyata menyimak yang mereka berdua ucapkan. "Jimin itu siapa koo?" tanya jin penasaran saat ia mengingat nama jimin dalam penjelasan jungkook tadi.
Yang ditanya malah menunduk sambil memelintir ujung kaos yang digunakan namjoon. Jin yang peka pun langsung mengangguk dengan mulut yang membetuk huruf O, beda dengan namjoon yang malah menatap kedua nya bingung."Gebetanmu koo?" Jungkook mendongak cepat menatap jin dengan mata melebar juga gelengan yang random. Tapi saat namjoon tersenyum jahil, jungkook malah kembali menunduk, menyembunyikan rona merah samar dipipi nya.
"sana mandi. Nanti ajak si Jimin kesini, mama mau lihat orangnya" Suruh jin yang kini beranjak ke dapur, mengambil minuman untuknya dan namjoon.
"Bisa ya kookoo gitu? Dirumah kayak bayi, disekolah sok jadi preman. Bingung mama" keluh jin yangsudah kembali dari dapur dan sedang berada di dekapan hangat namjoon sambil menonton film yang tayang di televisi.
🐣
"pagi kookie. Tumben datang cepat." Jimin sudah berada di sekolah ini sekitar 2 minggu,dan selama itu juga jimin mengamati jam datangnya jungkook ke sekolah. Dan hari ini, jungkook datang sedikit pagi dari biasanya dengan wajah berbinar.
"lagi pengen aja" jawab Jungkook santai sambil jalan kearah kelasnya dan Jimin.
"kookie bisa kerumah gak pas jam makan malam nanti? Bunda sama Ayah mau ketemu sama kookie. Bawa orang tua kookie juga ya. " Ujar Jimin sambil menatap tangannya yang digenggam lembut oleh jungkook. Jimin merona.
KAMU SEDANG MEMBACA
Satu «km« [ complete ]
FanfictionBagi Jeon Jungkook, cuma Park Jimin yang bisa mengubah dirinya. -BxB -homophobic out! -Ide ku sendiri, jadi maaf kalo ada kesamaan