"dedek bayi nya udah ada?!"

2.8K 188 5
                                    

Pagi ini kediaman Jimin, sudah diisi dengan keributan yang ditimbulkan dari Jimin.

Jimin sedang mengangkat handphone nya ketika Bundanya menelpon, ntah ada apa sampai harus pagi-pagi sekali menelponnya.

"Pagi, sayang. Udah mandi belom,kamu?" Sapaan Bunda yang Jimin rindukan. Jimin menbalas sambil tersenyum manis, "Belom, bun. Baru juga bangun. Bunda apa kabar?" suaranya lembut, membuat siapapun yang mendengar pasti terlena.

Bunda nya di sebrang terkekeh melihat keimutan si anak. Lalu mengangguk ke arah samping. Ada apa? Batin Jimin bersuara.

Tiba-tiba bunda nya memberitahu Jimin sesuatu, yang mana langsung membuat Jimin terbelalak senang. Jimin seketika berdiri dan melompat-lompat diatas kasurnya.

"Ji, udah ada dedek bayi disini, seneng gak kamu?" Tanya bundanya.

Jimin heboh, "dedek bayi nya udah ada?!" saking senang nya, Mark yang berada di kamarnya pun datang ke kamar Jimin karena mendengar suara teriakan Jimin yang begitu nyaring.

Bunda nya mengangguk, menunjukkan perutnya yang masih rata. Terlihat tangan ayahnya disana, sedang mengelus perut rata sang istri.

Telepon itu akhirnya berakhir dengan alasan Jimin harus segera bersiap untuk ke sekolah. Sampai di sekolah pun rasanya senyuman Jimin tak pernah luntur, terus mengembang dengan sempurna.

Saat berpapasan dengan Jungkook, Jimin langsung memeluk Jungkook. Meluapkan semua kesenangannya kepada laki-laki yang lebih tinggi darinya itu.

Jungkook pun akhirnya ikut tersenyum, melihat kebahagian sang pacar.

Mereka akhirnya berjalan sambil bergandengan tangan, menuju kelas Jimin.
Jungkook jadi berfikir, punya adek aja segini seneng nya, gimana kalo punya anak sendiri ntar, astaga. Otak Jungkook jadi membayangkan betapa bahagianya Jimin ketika mereka berdua punya anak nanti.

Tepat di depan pintu kelas Jimin, Jungkook menghentikan langkahnya, diikuti juga oleh Jimin.

Jungkook memutar arah ke Jimin, menangkup pipi chubby Jimin dengan telapak tangannya. Berkata, "Kamu masuk, jangan teriak-teriak, ntar yang lain risih. Ntar aja kalo mau teriak pas jam Istirahat. Okey, cantik?"

Pipi Jimin langsung merona, mendengar ucapan Jungkook yang mengatakan bahwa ia cantik. Jimin pun mengangguk mengiyakan perkataan Jungkook.

Saat tangan si Bongsor lepas dari pipi nya, Jimin mengecup pipi Jungkook dengan semangat. Tak lama ia berlari menuju bangkunya karena merah di pipi nya semakin terlihat.

Jungkook terkekeh, menggelengkan kepalanya karena heran dengan tingkah lucu Jimin.

Tak lama Jungkook berbalik arah ingin ke kelasnya, ada satu perempuan menghampiri nya dengan langkah seksi yang terkesan dibuat-buat.

Ia Eunha, perempuan yang selalu mengejar Jungkook dari masa SMP.

Jungkook memutar bola matanya malas. Ia bosan dengan tingkah laku wanita itu. Rasanya ingin masuk ke kelas Jimin dan bersembunyi dibalik tubuh mungil Jimin.

Saat kedua nya berpapasan, Eunha langsung memeluk lengan kekar Jungkook. Menyenderkan tubuh nya sampai Jungkook bisa merasakan sesuatu yang mengganjal lengannya.

Jungkook ingin melanjutkan langkahnya, namun seketika terhenti karena panggilan seseorang yang baru saja ia tinggalkan. Badannya kaku, sekaligus lemas. Ia susah untuk sekedar membalikkan badannya menghadap si mungil.

Namun karena wanita di sebelahnya dengan paksa memutar tubuhnya, jadilah ia menghadap tepat di depan Jimin.

"Kook... ie.. " panggilannya melirih di akhir, melihat sang kekasih bergandengan mesra-menurut Jimin- di koridor kelasnya.

TBC

Aku double update gaes.. Woww gak?

Maaf kalo singkat, ini aku ngetiknya ngebut sebanget-bangetnya.

Maaf juga kalo sambungan dari part ke part agak gak nyambung ya..

Mianhe:(

Ppai-ppai

-Tata

04-07-20, Edit.

Satu «km«  [ complete ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang