"Berapa lama? "

2.8K 217 0
                                    

Terhitung, sudah 8 hari Jungkook berlibur ke Busan. Dan selama itu pula ia tak memberi kabar apapun pada Jimin.

Bahkan handphone tak pernah terlepas dari genggaman Jimin hanya karena takut terlambat membalas pesan mau pun telepon dari Jungkook. Namun nyatanya sampai hari ini, saat Jimin ingin terlelap dan mengecek hp nya sekali lagi, tak ada satu pun notifikasi yang bertuliskan nama Jungkook.

Jadi, dalam diam, Jimin selalu menangis karena merindukan Jungkook nya.

Baru saja ingin memejamkan mata sembab nya, pintu kamar Jimin terbuka, dan menampilkan sosok Bundanya yang memakai piyama warna abu-abu.

"Ji, udah mau bobo ya? Bunda mau ngomong bentar bisa?" Jimin mengangguk mengizinkan sang Bunda masuk dan duduk di ranjangnya.

"Ada apa bun?" Setelah berdehem untuk menghilangkan suara serak khas orang menangis, baru ia bertanya kepada Yoongi yang masih berusaha mencari kata-kata yang ingin di ucapkan agar tidak salah mengucap.

"ehmm, Ji. Bunda sama Ayah mulai besok pergi ke Jepang buat waktu yang lumayan lama. Kantor cabang ayah yang disana lagi agak berantakan, jadi ayah harus turun tangan buat ngatasin masalahnya. Kalo kamu ikut sekolahnya gimana?. Kamu ditinggal gpp kan?"Yoongi tau, Jimin tak akan bisa ditinggal lama apalagi sendiri, tapi ia harus menemani Taehyung menjalankan tugas disana sekitar 6 bulan. Ia bimbang, sungguh.

"Bunda berapa lama disana?" suara Jimin mulai bergetar,ia tak suka bila ditinggal sendiri. Bukan manja, cuma tidak terbiasa.

"sekitar 6 bulan Ji. Bunda tau itu lama. Tapi itu sudah termasuk waktu yang paling cepat untuk menaikkan keuangan perusahaan. Bunda masih bimbang buat ninggalin kamu sendirian, walaupun masih ada Kim ahjumma tapi bunda tetep khawatir. "

"6 bulan? Bun, lama banget. Masa Ji tinggal sendiri. Ajak Mark aja ya tinggal disini selama bunda pergi. Tapi nanti pulang bawa oleh oleh ya?" Yoongi jadi heran, kenapa Jimin tidak rewel seperti biasanya?. Tapi baguslah, ia tak perlu repot repot membujuk.

"Oleh-oleh apa sayang?"

"Adik bayi!!" muka ceria Jimin langsung terlihat membayangkan ia nanti akan menggendong bayi.

Yoongi shock tentu saja, ia kesana bukan berbulan madu. Tapi ada bagusnya juga, ia bisa meminta pada taehyung. Hwhw

"Bunda gak janji, tapi bunda usahain ya." senyuman langsung menghiasi wajah Jimin yang tadinya sendu." sekarang Ji bobo ya. Besok bangun pagi mau ikut ke bandara gak?"

"mau lah, masa iya gak lihat Bunda. Nanti kangen gimana?" Jimin mencebikkan bibirnya.

"yaudah, bobo gih. Mimpi indah" dan kecupan di kening Jimin menjadi akhir percakapan antara anak dan ibu itu.

🐣🐣

Mentari sudah menampakkan dirinya sejak sejam yang lalu, namun namja mungil yang sedang asyik bergelung dengan selimutnya itu enggan bangun. Sampai tepukan halus di pipi berhasil membuat ia membuka kedua kelopak matanya.

"Bangun Ji. Katanya mau anterin Bunda sama Ayah. Mandi gih" Suara lembut Yoongi yang membangunkannya setiap pagi pasti akan ia rindukan.

Jimin duduk dan memeluk Bundanya yang sekarang sedang mengelus punggung nya yang bergetar menahan tangis. Walaupun ia sudah belajar mandiri--seperti yang dibilang Bambam. Tetap saja ia sedih, berpisah dengan orangtua selama setahun.

Omong-omong, ia sudah tau jika orang tuanya akan pergi ke Jepang tapi ia tidak tau untuk berapa lama. Dan Bambam menyuruhnya untuk mandiri; tidak rewel seperti biasanya.

"Eh, kok malah nangis, mandi gih. Bunda tunggu di depan ya" dahi Jimin dikecup lagi.

Tanpa membuang waktu, Jimin masuk ke kamar mandi.

🐣🐣

"Yah, jangan lupa makan disana, minum vitamin biar Ayah sehat terus. Ji sayang Ayah." Jimin memeluk Taehyung sambil menggesekkan hidung nya ke baju Taehyung, menghirup aroma sang ayah dalam dalam.

"Bun, jangan capek capek ya. Jangan lupa makan oke? Ji sayang Bunda" Yoongi memeluk Jimin sambil mengusap punggung Jimin, menenangkan si mungil yang menangis.

-

Pesawat sudah lepas landas sekitar 10 menit yang lalu, dan sekarang Jimin sedang dalam perjalanan menuju tempat teman-temannya berkumpul.

Mobil Jimin, berhenti di depan salah satu cafe pinggir jalan dekat sekolahnya. Jimin keluar, meninggalkan sang supir yang ia suruh untuk kembali ke rumahnya.

"Hei, Ji. Kenapa tuh mulut? Di monyongin(?) mulu." Tanya salah satu yeoja yang duduk tepat dihadapan Jimin, Jeon Somi.

"Gak apa. Lagi kangen aja sama si Kookie" Aku Jimin pada teman nya yang memang sudah mengetahui ia jatuh cinta pada Jungkook.

"Emang gak ada kasih kabar ke kamu?" -Lisa

"Gak ada,Lis. Terakhir kali kita chat-an itu waktu dia turun dari kereta."

"Wah, keterlaluan nih, si Juki. Masa selama ini gak ada ngasi kabar." -Bambam.

"Udah ah. Kita kesini mau Hangout bareng, ngapain jadi bahas Jungkook." ucap Jimin yang tak mau lagi mengingat masalah nya dengan Jungkook.

"Kita ke taman bermain aja yok. Aku udah lama gak kesana. " ajak Lisa ke semua temannya yang ada.

Halo gaezz, hiat gak terduga yaa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Halo gaezz, hiat gak terduga yaa.

Zar gak mau banyak bacot Ah , ppai-ppai 👄


10-06-2020, Edit.

-Zar

Satu «km«  [ complete ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang