"jadi gampang dong ngedeketin ji"*2*

4.1K 327 3
                                    

Menu makan malam sudah tersusun rapi diatas meja makan, tinggal menunggu tamu datang kerumah.

Namja mungil yang sedari tadi tak sabar menanti kehadiran tamunya, terus memperbaiki penampilannya yang sebenarnya sudah sangat rapi.

Tamu yang ditunggu akhirnya datang, disambut oleh orang tua jimin yang langsung heboh karena bertemu dengan orang tua Jungkook.

Ternyata mereka adalah rekan kerja saat dulu sebelum menikah. Jungkook yang mengetahui itu langsung mengeluarkan smirk nya.

"ma, kan mama sama bundanya jimin temenan tuh. Jadi kookoo gampang dong kalo mau ngedeketin si Jimin." bisik jungkook pada seokjin yang duduk disampingnya. Jin hanya mengangguk, mengiyakan ucapan sang putra.

"Ji, turun. Si Jungkook udah dateng ini!" teriakan lantang taehyung memenuhi segala sudut ruangan rumahnya. Langsung terlihat Jimin yang berlari tergesa gesa dari arah kamarnya.

"uh. Annyeonghaseo. Maaf ji agak terlambat." dengan nafas yang sedikit terengah jimin mencoba bicara setenang mungkin sambil membungkukkan badan kearah keluarga Jeon.

🐣

Acara makan malam tadi berjalan tanpa ada hambatan. Membicarakan hal hal yang terjadi selama para orang tua tidak bertemu.

Namun disela sela obrolan itu, Namjoon tiba-tiba berkata bahwa jungkook menyukai jimin. Wajah jungkook memerah hebat, wajah jimin pun tak beda jauh dari Jungkook - bersemu parah.

🐣🐇

Jungkook dari kemarin terus -terusan mendiamkan jimin. Jimin pun tidak lelah terus mengejar jungkook.

Didepan kelas Jungkook, jimin menghalang jungkook yang ingin masuk kekelasnya.

"Kookie, kenapa diam terus?" Jimin tetap terus bertanya walaupun jawaban yang diberikan tetap sama, hembusa napas jungkook yang terdengar sedikit terburu-buru.

"ish kookie! Ayo ngomong sama ji. Hei, nanti waktu pulang ji tunggu di motor kookie ya. Ada yang mau ji omongin." setelah mengatakan itu Jimin dengan tidak rela meninggalkan Jungkook didepan kelasnya.

🐣🐣

Bel pulang sudah berbunyi sejak 30 menit yang lalu. Jimin masih menunggu kehadiran sang pemilik motor yang saat ini ia sandari, Jungkook. Entah kemana sedari tadi Jimin belum melihat tanda tanda Jungkook akan keparkiran, padahal semua teman kelasnya sudah keluar. Karena bosan menunggu jungkook, Jimin berjalan keluar gerbang untuk mencari cemilan sambil menunggu Jungkook.

Tapi langkah ketiga Jimin keluar dari gerbang, kaki nya berhenti dengan mata yang sedikit memerah dihiasi cairan bening yang bisa jatuh kapan saja.

Jungkook melewati jimin berboncengan dengan namja cantik tanpa menyapa Jimin. Namja tersebut dengan santai memeluk pinggang Jungkook sambil bersandar di punggung tegap milik Jungkook.

Jimin dengan segera memasuki mobil yang menjemputnya yang sudah menunggu nya sejak tadi. Hati Jimin sakit melihat adegan mesra itu. Atau mungkin Jimin hanya termakan omongan Namjoon tentang Jungkook menyukainya? Entah lah.

🐣🐇

Setelah makan malam, Jimin langsung memasuki kamar tanpa mengucapkan apa-apa. Yoongi dan Taehyung pun heran dengan sikap Jimin yang aneh. Tapi tak lama, Jungkook datang dan masuk ke kamar Jimin setelah sebelumnya meminta izin pada orangtuanya. Jungkook mengetuk pintu berwarna biru itu berkali-kali, namun tetap tak terbuka. Dengan sedikit keberanian Jungkook membuka pintu dengan perlahan.

Ada suara isakan tertahan yang terdengar dari dalam kamar setelah Jungkook membuka pintunya. Jungkook mencari keberadaan Jimin dengan langkah hati-hati agar tidak menimbulkan suara.

Jimin menangis di samping kasur dengan wajah sembab, hidung merah yang sedikit tersumbat, juga rambut yang berantakan.

Namja mungil itu terkejut saat ada tangan yang merengkuh pinggang nya dari samping. Dengan perlahan Jimin menolehkan kepalanya dengan menahan rasa pusing akibat tangisannya yang tak berhenti sejak tadi.

Jungkook mengecup pelipis Jimin lamat. Hati nya sakit melihat Jimin yang kacau seperti ini. Ini salahnya, Ini salah Jungkook yang gampang tergoda dengan tawaran sang mantan kekasih untuk mengantarkannya pulang dan tidak akan lagi mencari masalah dengan dunia Jungkook. Tapi tanpa Jungkook tau, namja itu atau dikenal dengan nama Hoseok memeluknya.

Jungkook kaget tentu saja, namun karena sebuah ancaman yang menyangkut pautkan nama Jimin, Jungkook tak berani berbuat apa apa.

Jimin kembali meneteskan air mata saat melihat wajah Jungkook, kembali teringat kejadian tadi siang yang membuat hatinya begitu remuk.

J

imin mendorong bahu Jungkook pelan, membuat Jungkook membuka matanya. Menatap Jimin yang masih sesekali terisak.

"Ji, kamu kenapa?" suara jungkook memecahkan keheningan di dalam kamar Jimin.

"Ji gapapa. Kookie ngapain kesini? " tanya balik jimin sambil mengatur nada bicaranya agar tak bergetar saat air mata lagi-lagi hendak terjatuh.
"Aku mau minta maaf soal tadi siang. Aku tau kamu pasti ngeliat, sumpah Ji aku gak ada niat buat bikin kamu kaya gini. Tadi si hoseok janjiin ke aku kalo dia gak bakal ngerusuhin aku,aku seneng. Aku gak tau kalo dia nya mau meluk kaya gitu. Aku minta maaf Ji. Jangan nangis lagi, hati aku sakit. Tolong jangan benci sama kookie." jelas Jungkook agar Jimin mengerti.

"Ji gak marah sama Kookie, tenang aja. Tapi Ji gak suka kalo Kookie di pegang orang lain. Ji gak mau nanti Kookie diambil sama orang lain. Tapi-" Jimin menghembuskan nafas kasar, membuang rasa sesak yang terus menghampirinya. "Untuk sementara waktu, kita jangan ketemu dulu. Ji masih kecewa sama kookie. Kookie pulang aja, Ji mau istirahat. Ji udah maafin kookie" Dengan tenaga yang tersisa,Jimin mendorong bahu Jungkook pelan sampai Jungkook keluar dari pintu kamarnya. Pintu ditutup perlahan, bagai slow motion saat jimin menghilang ditelan pintu.

Dengan langkah gontai Jungkook kembali ke ruang tamu, bermaksud pamit pada orang tua jimin.

Sampai di depan rumah nya, Jungkook langsung masuk tanpa memberi salam seperti biasanya.

Bugh!

Mengistirahatkan pikiran dengan tidur tidak ada salahnya,pikir Jungkook. Hari ini adalah hari yang cukup berat bagi Jungkook, terlebih saat Jimin memintanya untuk tidak menemuinya sementara waktu.

Akhirnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Akhirnya.
Setelah zar balikin mood buat nulis dengan susah payah, jadi juga bagian ini.
Semoga aja mood zar gak nge-down lagi ya. Biar bisa sering update.
Kalo ada typo tolong dimaklumi ya. Udah jadi temen zar,  jadi susah mau dipisahin:)

10-06-2020, Edit.

Satu «km«  [ complete ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang