Mohon maaf bila ada kesamaan nama tokoh, sifat, karakter, latar belakang, dan alur. Cerita ini murni hasil ubekan otak gw, sekian terimakasih.
Note : Versi Wattpad masih lengkap & akan tetap lengkap. Tapi Versi Novel tentu
berbeda dan jauh lebih istimewa, makanya gw berani ga hapus di Wattpad karena Novel ini paket istimewa pren. Jadi jangan lupa beli novelnya!Untuk Order Novelnya bisa cek bio akun Wp ini dan klik link yang tertera di Bio. Kalian bisa juga cek Instagram @gloriouspublisher16 atau @its.chelionjung untuk info pemesanan Novel dan konten menarik lainnya.
JANGAN BELI YANG BAJAKAN! VERSI BAJAKAN BANYAK PART YANG HILANG, KERTAS MUDAH COPOT, BURIK, DAN YANG PASTI ILEGAL!
HARGAI PENULIS DENGAN MEMBELI KARYA ORIGINAL!
Happy reading! 🤍
•••
Ini kali kelima Arsya memainkan gas motor besarnya hingga menimbulkan suara nyaring yang menderu-deru, membuat beberapa motor di sekitarnya ikut memerhatikan. Masa bodoh dengan semua mata yang kini tertuju padanya, Arsya kembali menajamkan matanya pada lampu rambu lalu lintas yang tak kunjung berubah warna. Kalau begini terus, dia bisa terlambat ke rumah sakit. Padahal, ada operasi penting yang harus segera dilaksanakan.
"Sya, ke markas sekarang! Anak-anak Grexion ngancur-ngancurin markas!"
Suara itu berasal dari seseorang di balik telepon. Rupanya sejak tadi Arsya memakai airpods yang tak kelihatan oleh mata sebab tertutupi oleh helm kesayangannya.
"Nggak bisa!" tolak Arsya tegas. "Ada pasien darurat. Lo urus aja anak-anak tengil berandalan itu sendiri!"
Satu detik setelah ia mengucapkan kalimat itu, lampu rambu yang sejak tadi ditunggu-tunggu akhirnya berubah warna dari merah menjadi hijau. Tanpa basa-basi, Arsya segera melajukan motornya dengan kecepatan di atas rata-rata, tak peduli lagi dengan motor-motor lain di sekitarnya.
Arsya menghentikan laju motornya secara mendadak dan membunyikan klakson berkali-kali ketika seorang cewek tiba-tiba menyeberang jalan tanpa lihat-lihat. "WOI GILA LO, BANGSAT!" omel Arsya.
Mendapat teriakan kasar itu, Alvena, si penyeberang jalan tadi lantas berdiri diam di depan motor Arsya seolah menghalangi lelaki itu untuk pergi. "Aku tuh harus cepet-cepet tau! Jangan bikin orang marah!"
"EMANG LO PIKIR CUMA LO YANG HARUS CEPET?!" Arsya bertanya tak santai.
"CEPETNYA AKU TUH BEDA! AKU HARUS NOLONGIN NYAWA ORANG! KALAU TELAT GIMANA?" Alvena menaruh kedua tangannya di pinggang kiri dan kanan lalu memelototi Arsya sok galak.
Arsya yang hampir murka itu beralih menghela napas panjang, berusaha sebisa mungkin untuk bersabar. "Minggir atau gue tabrak lo!"
"GALAK!" Usai berteriak seperti itu, Alvena segera berlari cepat meninggalkan Arsya. Dan lagi-lagi, cewek cantik bertubuh mungil itu hampir saja ditabrak oleh pengendara lain. Beruntung, dirinya masih sehat walafiat tanpa lecet sedikit pun.
Hal itu lantas membuat Arsya tertawa kecil di dalam hati. "Weird..." gumamnya lalu kembali meluncurkan motornya dengan kecepatan tinggi.
"Ketika seorang ketua geng motor paling kejam dan sadis yang sering membuat para manusia menetap di rumah sakit, ternyata ia juga yang berperan sebagai penolong nyawa."
MY DEVIL DOCTOR
•Eleonore Arsyaka Deindra•
KAMU SEDANG MEMBACA
My Devil Doctor ✓
Romance"Ketika seorang ketua geng motor paling kejam dan sadis yang sering membuat para manusia menetap di rumah sakit, ternyata ia juga yang berperan sebagai penolong nyawa." Arsyaka, dokter ganteng idaman seisi rumah sakit ini memang terkenal kejam, gala...