CHAPTER 5

183K 16.3K 874
                                    

CATET INFO PENTING DARI AKU!

My Devil Doctor terbit tanggal 24 NOVEMBER 2021. Hadir dengan cerita yang jauh lebih seru dari Versi Wattpad.

Terutama, yang udah baca versi Wattpad wajib juga baca versi novelnya. Aku yakin, nggak akan nyesel beli novelnya. Puluhan Bab aku tambahkan di sana dan semuanya bakal bikin BAPER TO THE BONE!

Pastikan kalian beli ya, Kiddo!

Pastikan kalian beli ya, Kiddo!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

BRUK!

Arsya menghempas tubuh Alvena dengan kasarnya di atas ranjang ruang jaga yang memang tidak seempuk kasur hotel, bahkan bisa dibilang keras.

"ADUH!" Alvena berteriak nyaring sambil memegangi bokongnya yang terasa begitu nyeri karena ulah si anjing rumah sakit yang satu ini.

"Nah, akhirnya bangun juga!" Arsya tersenyum jahat menatap Alvena yang masih kesakitan di atas kasur.

"Dokter kok kasar banget sih?!" protes Alvena tak terima.

"Kalau nggak gitu, kamu nggak bakalan bangun. Harusnya kamu berterimakasih sama saya!"

"Dokter tuh—"

"Udah, ah! Jangan banyak ngomong! Saya sibuk!" Arsya melangkahkan kakinya, berniat pergi meninggalkan Alvena.

"Dokter Arsya!"

Arsya memutar tubuhnya. "Apa lagi?" tanyanya sinis.

Alvena menatap Arsya sambil cengar-cengir tak jelas. "Temenin saya, dong! Masa ditinggal gitu aja? Minimal ambilin saya minum, kek."

"Kamu masih hidup belum meninggal! Masa ngambil minum sendiri aja nggak bisa?! Jangan manja!"

"Dok, jangan galak-galak bisa nggak, sih? Nanti kalau marah mulu, dokter jadi cepet tua."

"Bodo," jawab Arsya singkat kemudian melesat pergi begitu saja menyisakan Alvena sendirian di dalam ruang jaga.

* * *

"ALVENAAA!" teriak Naufal heboh sambil berlari masuk ke dalam ruang jaga, diikuti Arsya yang berjalan santai di belakangnya.

Alvena yang awalnya berbaring di atas kasur, kini mengubah posisi menjadi duduk. "Eh? Hai, Naufal!"

"Lo nggak papa, Na? Lo pingsan, kan? Kenapa? Dijahatin Arsya? Atau ditabok?"

"HEH! Jangan asal nuduh lo!" omel Arsya dengan galaknya.

Alvena tertawa geli sambil memegangi perutnya. "Nggak kok. Dokter Arsya nggak sekejam itu juga."

"Terus kenapa?" Naufal bertanya panik.

My Devil Doctor ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang