"Ketika seorang ketua geng motor paling kejam dan sadis yang sering membuat para manusia menetap di rumah sakit, ternyata ia juga yang berperan sebagai penolong nyawa."
Arsyaka, dokter ganteng idaman seisi rumah sakit ini memang terkenal kejam, gala...
Udah pada ikutan GIVEAWAY novel My Devil Doctor belom? Yang belom, langsung cus ke postingan @gloriouspublisher16 ya!
Karena batasnya cuma sampai tanggal 10 November ✨
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Happy reading!
•••
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Lepasin aku!!!! Dasar orang gila!!!" Alvena berteriak senyaring mungkin ketika Vino terus menyeretnya secara paksa.
"Jangan membantah, Alvena!" bentak Vino.
"Aku nggak mau ikut kamu! Lepas!" Alvena terus memberontak bersamaan dengan air mata yang terus mengalir keluar akibat ketakutan. Dia tidak tahu di mana posisinya sekarang, tempat super berantakan dan kumuh ini tak tampak familiar di mata Alvena. Bahkan Alvena tak menyangka ada tempat semengerikan ini di Jakarta.
"VINO, LEPAS!" Alvena berteriak lagi. "Kamu mau ngapain, sih?!!"
Bukannya melepaskan cengkeraman kuatnya pada pergelangan tangan Alvena, Vino malah mendaratkan tamparan telak di pipi gadis itu. "DIAM!!"
Tangisan Alvena kian menjadi ketika ia mendapat tamparan keras itu. "Kamu bukan manusia! Kamu iblis!!"
"Terserah kamu mau ngomong apa, sayang... Aku cuma mau kamu jadi milik aku sepenuhnya malam ini." Vino menyeringai.
"DASAR GILA! NGGAK WARAS!"
"Iya, aku memang udah gila. Aku tergila-gila sama kamu, Alvena sayang..."
Alvena langsung menepis kuat tangan Vino ketika lekaki itu ingin menyentuh bagian dadanya. "Jangan macem-macem!"
"Kenapa, sih? Kita cuma main sebentar, habis itu kamu boleh pulang."
"Kamu pikir aku mau sama manusia iblis kayak kamu? Nggak, nggak akan!!!"
Vino tersenyum jahat seraya mengusap pelan wajah cantik Alvena, lalu dengan gerakan cepat dan kasar ia mendorong gadis itu hingga terjatuh di atas lantai. Alvena yang mendapat perlakuan sekasar itu hanya bisa menutup matanya rapat sembari mengucapkan sederet doa di dalam hati untuk meminta pertolongan Tuhan.
