•••
"Fal... Bagus nggak?" Alvena tersenyum lebar sambil menunjukkan hasil lukisannya.
"ANJIR! GANTENG BANGET, NA!" ujar Naufal heboh. "Gue baru tau lo punya bakat ngelukis!"
"He... he... Dulu aku sempet ikut kelas seni." Alvena memandang kagum hasil lukisannya sendiri. Selesai operasi tadi, Alvena langsung kabur ke kantin untuk makan siang sekaligus melukis wajah Arsya dengan referensi yang ia ambil dari Instagram Naufal lalu sedikit mengubah tatanan rambutnya menjadi lebih rapih. Lukisan Arsya terlihat seperti goodboy, berkebalikan total dengan aslinya.
"Lu suka kan sama dia, Na?"
"Hah?" Pipi Alvena memerah dengan cepat, ia lalu menggeleng. "Enggak kok, siapa yang suka?"
"Cieee... Salting!" ledek Naufal seraya menunjuk pipi merah Alvena. "Lu boong juga udah ketauan kalo lo suka sama Arsya!"
Alvena menggaruk tengkuk. "Ketauan, ya? Arsya ganteng. Emang ada ya yang nggak suka sama dia?"
"Bener juga! Perasaan, sampe Bu Inem yang jual cilok di depan juga naksir sama Arsya." Naufal manggut-manggut. "Tapi sukanya lo beda! Bukan cuma nge-fans!"
"Emh... Gimana nggak suka? Arsya orangnya dingin tapi sebenarnya perhatian banget." Alvena ketawa-ketiwi di dalam hati.
"Ha... Ha... Ha... Iye! Dia emang inceran banyak cewek." Mendadak, Naufal menghentikan tawanya lalu memajukan wajah ke arah Alvena, ia menyipitkan mata menatap Alvena serius. "Tapi Arsya nggak perhatian ke sembarang orang loh, Na!" tutur Naufal dengan nada yang berubah serius pula seperti memberi informasi agen FBI, agak dramatis memang.
Alvena membalas dengan senyuman manis. "Kamu nggak naksir Arsya juga?"
Naufal melongo mendengar pertanyaan Alvena. "Yekali! Gue masih normal, Na!"
"Ha... ha... ha... Bercanda, Fal."
"Btw, gimana kemaren ngedate sama Arsya?" Naufal bertanya sambil tersenyum konyol.
"Eh?" Alvena tersipu malu mendadak, membuat Naufal yang melihatnya langsung mengernyitkan keningnya bingung. Apalagi ketika mengingat adegan ciuman tak terduga di atas rooftop tadi malam. Astaga, Alvena hampir gila! "Siapa yang ngedate, sih?" Alvena berucap kikuk.
Naufal terbahak. "Alah! Sok linglung lo! Padahal, kan gue sama Adel sengaja pulang duluan biar kalian bisa berduaan!"
Alvena menyengir. "Kemaren seru, sih... Tapi menantang juga."
"Menantang? Kalian ngapain emang?"
"Oh itu..." senyuman Alvena tambah lebar. "Arsya romantis banget!"
"HA--" Naufal menutup mulutnya dengan kedua tangan sambil melirik ke sekelilingnya, kemudian memelankan suaranya, "Wah kemajuan pesat, emang dia ngapain?"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Devil Doctor ✓
Romance"Ketika seorang ketua geng motor paling kejam dan sadis yang sering membuat para manusia menetap di rumah sakit, ternyata ia juga yang berperan sebagai penolong nyawa." Arsyaka, dokter ganteng idaman seisi rumah sakit ini memang terkenal kejam, gala...