"Ketika seorang ketua geng motor paling kejam dan sadis yang sering membuat para manusia menetap di rumah sakit, ternyata ia juga yang berperan sebagai penolong nyawa."
Arsyaka, dokter ganteng idaman seisi rumah sakit ini memang terkenal kejam, gala...
Novel My Devil Doctor bakal OPEN PO mulai tanggal 24 November 2021 di Glorious Publisher.
•••
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Lampu operasi menyala, mengarah pada seorang pasien yang kini terbaring di atas meja operasi. Sudah lima jam operasi itu berlangsung, sejak tadi dokter cantik itu masih berkonsentrasi dengan operasi terakhirnya malam ini. Meski sekarang tubuhnya sudah terasa begitu letih, tapi mau tidak mau dia harus melakukannya. Sebagai seorang dokter, Alvena harus siap kapan pun dan di mana pun untuk menyelamatkan nyawa orang lain.
"Selesai." Alvena menghela napasnya lega. Operasi yang menguras tenaga dan pikiran ini akhirnya selesai juga.
"Good job." Arsya melirik Alvena sekilas lalu setelahnya, ia langsung melesat pergi begitu saja meninggalkan ruang operasi.
* * *
Pukul dua belas malam, Alvena, Adel, dan Naufal memilih menghabiskan waktu mereka di ruang jaga setelah sibuk bertarung menyelamatkan nyawa orang banyak. Suasana IGD rumah sakit hari ini terbilang ramai, bahkan sangat ramai karena puluhan korban kecelakaan yang datang dengan berbagai kondisi. Dan mereka harus siap siaga pula untuk menangani mereka.
"Kalau kamu? Punya mantan, nggak?" Alvena yang posisinya berbaring di atas kasur ruang jaga bertanya pada Naufal yang juga berbaring di sampingnya.
"Punya." Naufal mengangguk.
"Kok bisa putus?"
"Selingkuh, Na!" Adel yang sedang makan mie instant merk 'Indo Noodle' ikutan nimbrung, ia duduk di bangku dekat kasur dengan berbagai makanan instan serta camilan yang telah ia persiapkan.
"Siapa yang selingkuh?!" Alvena kaget.
"Naufal!" kata Adel lagi, membuat Naufal tambah emosi lantaran tak terima dituduh oleh Adel.
"Yeee, asal ceplos aja mulut bekicot!" Naufal sewot. "Gue ini korban, bukan pelaku!!"
Dan begitulah dimulainya perdebatan Adel dan Naufal, dua sejoli yang memang senang sekali membuat ribut seisi rumah sakit. Sementara itu, Alvena hanya tersenyum manis sebelum pada akhirnya kembali berucap, "Naufal sama Adel mau aku traktir makan, nggak?"
"Wahh!! Boleh-boleh!" Naufal antusias, begitu juga dengan Adel.
"Oke, besok sore ke rumah aku ya! Kita makan-makan," Alvena mengedipkan sebelah matanya sambil tersenyum manis.
"Siap, komandan!"
"Fal..." panggil Alvena tiba-tiba.
Sebelum menjawab, Naufal menyeruput sembarangan minuman Adel terlebih dahulu kemudian tersenyum konyol seperti biasa. "Kenape, Na?"
