Taeyong menatap pantulan dirinya di cermin. Ia sudah bersiap dengan setelan kemeja kebesaran abu - abu bercorak garis - garis dan celana hitam berbahan jeans. Taeyong tersenyum puas kala melihat penampilannya yang begitu sempurna dengan hasil mix and match pilihannya sendiri.
Selesai bersiap, Taeyong keluar dari dalam kamarnya menuju ke ruang tamu karena sebentar lagi teman - temannya akan datang. Ya, Doyoung tadi sudah bilang bahwa ia beserta yang lainnya sudah berada di jalan komplek depan.
Tringggg tringgg.
Taeyong memandang ponselnya yang bergetar di atas meja. Melihat nama Doyoung tertera disana, Taeyong lantas mengangkatnya.
"Halo Doy?."
"Tae, aku dan yang lainnya sudah sampai di depan rumah mu, tapi gerbangnya di kunci. Aku sudah mencoba memanggil satpam tapi tidak ada jawaban."
Ya jelas saja, sampai mulut Doyoung berbusa gerbang rumah Taeyong juga tidak akan terbuka. Pasalnya Pak Kim mengambil cuti hari ini, bahkan mungkin sampai besok karena anaknya yang sedang sakit.
"Maafkan aku Doy, aku lupa jika satpam di rumah ku mengambil cuti hari ini. Tunggu sebentar, aku akan keluar dan membukakan gerbang untuk kalian."
Taeyong segera menuju gerbang rumahnya dengan sedikit berlari kecil tanpa memutus sambungan teleponnya. "Ah maaf teman - teman." Taeyong membuka pintu gerbang selebar - lebarnya.
Setelah pintu gerbang rumahnya Taeyong buka, Doyoung dan Lucas pun segera memasukkan mobil mereka dan memarkirkannya di halaman. Taeyong menatap satu persatu dari mereka, semua sudah ada kecuali satu orang. Dibmana Mark?. Apa dia tidak datang?. Dan kenapa?.
Ten menepuk punggung Taeyong. "Ayo masuk!." Ajak Ten yang tentu saja membuat Taeyong tersentak dari lamunannya.
"Ah iya, ayo masuk semuanya!." Taeyong berjalan di depan mendahului teman - temannya dan mempersilahkan mereka semua untuk masuk ke dalam rumahnya.
"Kalian ingin minum apa?." Tawar Taeyong setelah Ten, Lucas, Doyoung dan Hendery mendudukkan bokong mereka di sofa. Tidak seperti biasanya, kali ini Taeyong sendiri yang turun tangan melayani teman - temanya karena pembantunya sedang mengambil cuti selama 1 minggu dan pulang ke desa.
"Tidak Tae, nanti saja."
Taeyong menganggukkan kepalanya. "Oh oke. Uhm Mark hyung di mana?. Kenapa kalian tidak berangkat bersama?." Tanya Taeyong setelah ia ikut mendudukkan pantatnya di sofa.
Mendengar pertanyaan Taeyong, Hendery lalu mengangkat bahunya. "Aku tidak tau Tae. Tadi waktu aku dan Lucas menjemput Mark di rumahnya, pembantunya bilang Mark sudah berangkat lebih dulu."
"Tapi seharusnya Mark sudah sampai di sini jika dia memang berangkat sebelum kita." Doyong menganggukkan kepalanya, ia setuju dengan apa yang di ucapkan Ten.
KAMU SEDANG MEMBACA
Distance (Markyong) // On Hold
FanficMencintai mu tidak akan pernah semudah itu, dinding tinggi yang kau bangun di hati mu seolah menyadarkan ku bahwa kau memang tidak akan pernah bisa menjadi milik ku. Aku sudah berusaha dengan sekuat tenaga, mencoba meluluhkan hati mu dengan seluruh...