Mark menyangga dagunya sesaat ia menjatuhkan bokongnya di bangku yang tepat bersebelahan dengan Hendery. Menoleh sebentar, Hendery bisa menangkap sebuah pemandangan yang menunjukkan bahwa Mark sedang tidak baik - baik saja, menghela nafas berat dan mengusap wajahnya kasar.
Karena rasa penasaran dan keingin tahuannya yang besar, Hendery memberanikan diri untuk mengulik sedikitnya alasan apa yang membuat sahabatnya menjadi gusar seperti ini.
"Mark, is there something on your mind?. Looks like you are not well, ingin cerita?." Hendery menepuk bahu Mark.
Mark tersentak sebelum menoleh ke arah Hendery. "Ha?."
"Ada sesuatu yang mengganggu pikiran mu?." Tanya Hendery lagi.
Mark kemudian menggeleng. "Aku baik - baik saja."
Mark menatap ke depan dengan tatapan kosong, pikirannya berkelana entah ke mana. Ingatanya berputar ketika tadi ia menjemput Taeyong dan berbicara dengan kedua orang tuanya, untuk menjaga Taeyong, melindunginya di mana pun dan kapan pun ia berada. Sungguh Mark tidak bisa melakukannnya, permintaan itu sangat lah berat dan begitu membebani dirinya. Bahkan belum genap 1 jam dari permintaan itu, Mark telah membuat Taeyong terluka.
*******
"Tae kau terluka?." Lucas bangkit dari duduknya sesaat melihat Taeyong dengan dahi dan siku yang terbalut perban.
Kaget, itu lah yan kini Lucas rasakan. Kapan dan bagaimana bisa Taeyong terluka seperti ini, padahal semalam ketika Lucas melihat Taeyong terakhir kali di pesta ulang tahunnya ia tidak apa - apa, Taeyong nya baik - baik saja.
Taeyong mendongak sebelum menarik lengan Lucas untuk merubah posisinya. "Aku baik, hanya sedikit tergores karena terjatuh di parkiran tadi." Taeyong terkekeh pelan.
Lucas menggeleng, bagaimana bisa Taeyong terkekeh di saat ia sedang khawatir seperti ini. "Kau sungguh tidak apa - apa kan?." Lucas menarik pelan dagu Taeyong agar si lelaki cantik itu menghadap ke arahnya.
"You're really okay, right?."
Teyong menyingkirkan tangan Lucas dari dagunya, ia sedikit memundurkan kepala."Yes, I'm fine. Thank you so much for worrying about me like this, tapi aku benar - benar tidak apa - apa, oke?!."
Menghela nafas lega, Lucas membawa tangannya mengusak lembut rambut Taeyong kemudian tersenyum lembut. "Baiklah, aku lega jika kau memang baik - baik saja."
Pembicaraan di antara keduanya pun terhenti, ketika guru bahasa inggris mereka mulai memasuki rungan. Sayup suara yang sebelumnya terdengar pun perlahan menghilang digantikan suara bariton milik satu orang, yaitu Mr. Logan.
*******
Jam istrihat kedua, Taeyong, Ten, Doyoung dan juga Jungwoo pergi ke kantin. Seperti kembar 4 yang tak terpisahkan, mereka selalu bersama. Tadinya Taeyong tidak ingin pergi, karena ia membawa bekal makanannya sendiri. Namun paksaan dari ketiga sahabatnya, membuat ia tidak bisa menolaknya. Apalagi tatapan khas anak anjing yang Jungwoo berikan padanya, itu semakin membuatnya merasa tidak tega.
Meja belakang paling pojok mereka pilih, tempat yang begitu strategis untuk melakukan perbincangan agar tidak mengganggu banyak orang. Bukannya apa - apa, jika mereka berempat disatukan, suara mereka begitu berisik dan juga menggelegar. Sebenarnya Taeyong tidak seberisik itu, tapi di geng mereka terdiri atas si biang rusuh Ten, si kalem tapi petakilan Jungwoo dan si judes Doyong, itulah mengapa akhirnya Taeyong tertular juga.
Setelah memesan makanan mereka duduk di kurainya masing - masing. Mulai berbincang dari hal penting sampai ke hal yang tidak penting. Bercanda dan tertawa, menghabiskan sedikitnya waktu hingga makanan yang mereka pesan pun akhirnya datang. Masing - masing dari mereka sudah berhadapan dengan makanannya, termasuk juga Taeyong yang saat ini tengah membuka kotak bekal pemberian ibunya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Distance (Markyong) // On Hold
Fiksi PenggemarMencintai mu tidak akan pernah semudah itu, dinding tinggi yang kau bangun di hati mu seolah menyadarkan ku bahwa kau memang tidak akan pernah bisa menjadi milik ku. Aku sudah berusaha dengan sekuat tenaga, mencoba meluluhkan hati mu dengan seluruh...