Taeyong menghela nafasnya kasar. Ia berguling - guling tidak karuan di tempat tidurnya karena merasa bosan. Bagaimana tidak, tadi pagi saat akan berangakat sekolah, Taeyong menerima notif chat dari grup kelasnya bahwa sekolah hari ini diliburkan karena akan ada rapat tahunan.
Tidak bisa dipungkiri Taeyong sebenarnya merasa senang karena ia bisa bermalas - malasan di rumah seharian. Tapi tetap saja tidak menyenangkan bukan jika di rumah sendirian?.
Jangan tanya Jeno di mana, karena tadi pagi setelah menerima kabar bahwa sekolah di liburkan, ia langsung mengatur janji dengan kekasihnya untuk berkencan. Taeyong yang nota banenya tidak memiliki kekasih bisa apa, hanya diam pastinya.
Di,tengah kebosananya, Taeyong pun tersentak kala mendapati suara dering ponsel yang berada di nakas tempat tidurnya. Taeyong segera mengubah posisinya lalu mengambil ponsel itu dan mendapati nama Lucas yang tertera di sana.
"Halo Xuxi-ya ada apa?. Tumben sekali kau menghubungi ku?."
"Turunlah dari kamar mu, saat ini aku sudah berada di halaman rumah mu. Aku menunggu mu."
Taeyong melompat dari kasurnya setelah Lucas menutup sambungan telepon d iantara mereka. Taeyong kemudian sedikit berlari melihat ke arah jendela kamar yang memang menghadap langsung ke halaman depan rumahnya. Dan benar saja, Lucas sedang bersandar di depan mobil pajero hitam metalik miliknya.
"Astaga dia benar - benar serius dengan ucapannya, ku kira tadi ia hanya bercanda."
Tidak ingin Lucas menunggu lama, Taeyong lantas mengganti pakaiannya dengan yang lebih rapi dibandingkan dengan pakaian yang ia gunakan saat ini.
Taeyong sudah bersiap dengan setelan celana jeans hitam, sweater bulu abu - abu dan sneakers hitam tak lupa juga dengan tas selempangnya. Sebelum turun ke bawah, Taeyong memoleskan liptint di bibir tipisnya dan menyemprotkan parfum beraroma strawberry favoritnya. Taeyong terkekeh pelan dan segera berlari keluar.
"Kau sudah lama menunggu ku?." Tanya Taeyong bigitu ia membuka pintu rumahnya dan menemukan Lucas yang masih setia menyandarkan tubuhnya di mobil.
"Xuxi-ya hey, aku sedang bicara pada mu!. Kenapa kau mengacuhkan pertanyaan ku dan menatap ku seperti itu?. Apa ada yang salah dengan penampilan ku?."
Mengamati diri sendiri, Taeyong merasa tidak ada yang salah. Penampilannya terkesan biasa dan normal - normal saja. Lalu kenapa Lucas tidak berhenti menatapnya?.
Merasa kesal diabaikan akhirnya Taeyong pun menepuk bahu Lucas dengan sedikit kencang. Ia melipat tangannya di depan dada dan mengerucutkan bibirnya.
"Ah maafkan aku Yongie ya, aku begitu terpesona akan kecantikan mu sampai - sampai aku tidak mendengar suara mu."
Taeyong berdecih sebelum melirik Lucas sebentar dan memutar boa matanya malas. Selalu saja seperti itu, Taeyong rasanya sudah kebal dibuatnya. Pujian palsu si buaya Hongkong telah dilancarkan dan Teyong benar - benar harus waspada.
"Dasar buaya!. Maafkan aku Xuxi-ya pujian palsu mu tidak akan mempan pada diri ku. Ten dan Doyoung sudah memberitahu ku agar aku selalu waspada dan tidak tertipu oleh mu." Taeyong terkekeh setelahnya.
Lucas tidak habis pikir bahwa Ten dan Doyoung akan meracuni pikiran Taeyong dengan hal buruk tentangnya. Lucas bukan buaya astaga, ia hanyalah seorang pujangga cinta yang sedang mencari sosok pujaan hatinya.
"Ya terserah apa kata mu saja tuan putri kau ingin berpikir seperti apa. Intinya apa sekarang kita bisa pergi?." Lucas membukakan pintu mobilnya untuk Taeyong.
Taeyong tersenyum kemudian melangkahkan kakinya menuju kursi samping kemudi yang sudah Lucas bukakan untuknya. Setelah Taeyong menyamankan posisinya, Lucas tiba - tiba mencondongkan tubuhnya. Taeyong yang merasa terkejut sontak memundurkan kepalanya hingga tanpa sengaja kepalanya membentur sandaran kursi mobil yang ada di belakangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Distance (Markyong) // On Hold
FanficMencintai mu tidak akan pernah semudah itu, dinding tinggi yang kau bangun di hati mu seolah menyadarkan ku bahwa kau memang tidak akan pernah bisa menjadi milik ku. Aku sudah berusaha dengan sekuat tenaga, mencoba meluluhkan hati mu dengan seluruh...