Sekarang latihan berenang sudah memasuki akhir minggu ketiga. Taeyong sudah mempelajari banyak hal dari kursus kilatnya bersama Mark, mulai dari teknik dasar berenang, cara berenang yang baik dan benar, berbagai macam gaya berenang dan yang lainnya.
Taeyong merasa sangat senang karena walaupun waktu latihan mereka yang amat singkat serta dibumbui dengan cacian dan makian yang selalu Mark lontarkan, namun latihan berjalan lancar sesuai dengan apa yang mereka berdua inginkan. Taeyong yang sudah bisa sekarang dan Mark yang mendapat nilai tambahan. Ah bukankah itu sama - sama menguntungkan.
"Sekarang kau sudah bisa berenang kan?!. Jadi mulai hari ini kita sudah tidak ada lagi urusan. Mulai sekarang menjauhlah dari ku dan bersikaplah biasa saja seperti awal pertama kali kita betemu sebulan yang lalu."
Taeyong yang baru saja datang dan duduk di tempatnya sontak menatap Mark dengan ekspresi terkejut dan tidak percaya. "Bukannya kita sudah baik - baik saja hyung?." Tanya Taeyong.
"Kau memang baik - baik saja, tapi aku tidak. Kau pikir aku tidak muak melihat wajah menjengkelkan mu itu?!. Aku lelah sialan, aku lelah harus menahan rasa benci dan amarah ku pada mu. Lebih baik kau menjauh dari ku karena aku tidak ingin menjadi sosok arogan di hadapan mu dan berakhir menyakiti mu."
"Hyung......." Taeyong menatap Mark dengan mata yang berkaca - kaca. Ia kira semuanya sudah membaik walaupun tak sepenuhnya, tapi ternyata itu hanyalah angan - angannya semata.
Mungkin Mark memang sengaja tidak mau membuka diri untuk memperbaiki hubungan mereka, mungkin Mark memang amat sangat membencinya hingga ia memilih menjauh seolah tak pernah ada hubungan apa - apa.
"Baiklah jika itu yang hyung minta, aku akan melakukannya." Taeyong bangkit dari duduknya, meninggalkan Mark kemudian berjalan ke arah bangku di sebelahnya yang sudah di duduki oleh dua orang pemuda.
Taeyong menepuk pelan bahu salah seorang pemuda di hadapannya. "Hendery-ya bolehkah kita bertukar tempat duduk?."
Hendery yang menelungkupkan wajah di lipatan tangan lantas mengangkat kepalanya memandang ke arah sumber suara. "Kenapa?."
"Ah itu, Mark hyung tidak ingin berdekatan dengan ku dan aku juga tidak ingin mengganggunya. Jadi bisakah aku bertukar tempat dengan mu?." Taeyong tersenyum tipis.
Tanpa perlu adanya perdebatan dan bicara panjang lebar, Hendery langsung saja menganggukkan kepala. "Baiklah aku akan pindah."
"Terima kasih banyak Hendery-ya."
"Hmmm, tentu saja." Hendery mengambil tasnya dari dalam kolong meja kemudian memindahkan tas itu ke tempat duduk baru yang berada di samping Mark sahabatnya.
"Maaf Huang Xuxi-ya aku memisahkan mu dari sahabat mu hehehehe."
"Tak apa duduklah!. Aku juga sudah merasa bosan terus - menerus dan selalu saja berduaan dengannya. Lebih baik duduk dengan mu yang manis ini bukan?!." Lucas terkekeh kemudian menarik lengan Taeyong untuk duduk di sebelahnya.
"Terima kasih." Menjauh bukan berarti harus jauh kan?. Dan itulah yang kini sedang Taeyong lakukan.
*******
"Taeyong?!." Panggil Lucas sambil berlari menghampiri Taeyong yang berdiri di ambang pintu dengan ransel yang sudah memeluk nyaman bahu sempitnya.
Yang terpanggil segera menoleh ke arah sumber suara dimana seorang laki - laki tengah berdiri di belakangnya. "Ada apa Xuxi-ya?."
"Kau ingin pulang bersama ku?." Tanya Lucas sembari menggaruk tengkuknya.
"Maaf Xuxi-ya hari ini aku tidak bisa, mungkin lain kali saja."
KAMU SEDANG MEMBACA
Distance (Markyong) // On Hold
FanfictionMencintai mu tidak akan pernah semudah itu, dinding tinggi yang kau bangun di hati mu seolah menyadarkan ku bahwa kau memang tidak akan pernah bisa menjadi milik ku. Aku sudah berusaha dengan sekuat tenaga, mencoba meluluhkan hati mu dengan seluruh...