12. Tamu

3.3K 235 2
                                    

Haaaayyyy Yuna balik lagi, ada yang masih baca nie cerita gak yah 🤭🙏
Yuna bingung banget, banyak ide di Kepala tapi sulit untuk menuangkannya.

Yaudah dari pada dengerin Yuna curhat malah gak ada habisnya cus langsung baca aja reader's dan jangan lupa vote yak 💜

.
.
.
.
.

Pagi yang cerah menurut sebagian orang, tapi tak bagi Taehyung yang sudah di buat kesal dengan kedatangan tamu yang tak tau aturan berkunjung. Taehyung yang awalnya masih berpeluk manja dan nyaman bersama Jungkook di kamar tiba-tiba ada maid mengetuk dan mengatakan kalau ada tamu wanita berkunjung dan memaksa bertemu Jungkook. Taehyung penasaran lalu menuju tepian lantai depan kamarnya menggunakan kursi roda dan melihat wanita tak asing sedang duduk nyaman di sofa ruang tamu.

Tentu Taehyung tau siapa wanita itu karna wanita itu dia harus berjalan menggunakan kursi roda dan mengingat hal menjijikan saat wanita itu mencium Jungkook dengan paksa bak jalang murahan. Taehyung mendapatkan sedikit ide dan seraya bergumam " Bermain sebentar tak masalah bukan " Lalu dia menghampiri seorang maid yang masih setia menunggu jawaban.

" BI tolong bilang pada wanita itu jika tuan Jungkook masih tidur jika ingin menunggu silakan " Ucap Taehyung di patuhi dan berlalu ke kamar dan segera mengunci pintunya kembali. Taehyung menaiki ranjang perlahan setelah nya mengambil Handphone di atas nakas dan mencari nama Jimin eonni untuk di ajak kerja sama dan setelahnya dia kembali berbaring sambil memeluk Jungkook dengan nyaman.

.
.
.

Diruang Tamu.

" Loh... Sejak kapan kau di sini? " Tanya Suga pada wanita itu.

" Barusan tiba aku ingin berjumpa dengan Jungkook " Jawab wanita sexy itu yang tak lain adalah anak ketua keamanan negara Bae Iren.

" Kau terlalu pagi kesini, dia pasti masih terlelap tidur " Ucap Jimin sambil duduk memberi sang suami teh hangat.

"Aku akan menunggu nya, tak apa lagian hari ini aku tak ada kegiatan " Jawab iren santai.

" Sepertinya kau sangat menyukai Jungkook " Tebak Jimin dengan menatap iren.

" Sepertinya begitu ".

" Kau harus bisa mengambil hatinya Jungkook jika ingin mendapatkannya " Celetuk Jinie yang tiba-tiba muncul dari arah kamarnya.

" Loh kalian tinggal di sini? Lalu aku harus apa untuk menarik simpati Jungkook? " Tanya iren dengan wajah bingung.

" Ya kami semua tinggal di sini, yang pertama kau harus bisa memasak dan yang paling penting kau harus bisa menaklukkan bayi besarnya Jungkook yang sangat manja dan sangat susah di dekati " Jelas Jimin ber smirk jahat.

" Jangan tanya asal usul atau mau tau lebih dalam tentang bayi besarnya Jungkook yang bernama Taehyung itu, jika kau berani bertanya apalagi menggores sedikit saja luka pada Taehyung kau akan langsung di blacklist tanpa pertimbangan. " Jawab Jinie cepat saat melihat Iren yang ingin bertanya lebih dalam.

" Dari pada kau berfikir terlalu keras lebih baik kau kedapur siapkan makan siang untuk Jungkook, karna dia jarang sarapan dia akan langsung makan siang jika jam 9 seperti ini belum bangun. "Suruh Jimin dengan wajah tanpa dosa.

" Kali ini akan aku lakukan, tapi jika aku sudah berhasil menaklukkan nya maaf saja jika harus masuk dapur untuk memasak " Jelas Iren sinis dan mereka hanya acuh dan sibuk dengan kegiatan masing-masing.

" Jim apa ini permainan Taehyung yang kau maksud tadi di chat? " Tanya Jinie penasaran.

" 100 untukmu, Taehyung sudah tau Iren datang pagi sekali tadi tapi kau taulah Taehyung yang sedang dalam mode licik maka tidak akan ada duanya " Jelas Jimin sedikit berbisik takut Iren mendengar.

Daddy or UncleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang