.
.
.
.
.Satu minggu kemudian
Mansion Jungkook
20.00 am
Sesuai perjanjian Jaehyun benar-benar membawa Iren kehadapan Taehyung sesuai janjinya. Awalnya Jaehyun sempat putus asa karna sudah mendekati waktu yang ditentukan tapi Jaehyun belum juga menemukan Iren dimanapun.Tapi sepertinya dewi keberuntungan berpihak padanya malam ini, tanpa sengaja Jaehyun bertemu dengan Iren di supermarket dekat taman kota.
Tanpa menunggu lama Jaehyun membekap Iren hingga pingsan.Sekitar 30 menit Jaehyun tiba di mansion milik Jungkook dan menyerahkan Iren pada Taehyung. Mata Taehyung menyiratkan kemarahan dan kebencian saat memandang Iren yang tengah pingsan itu walaupun tubuh Taehyung tetap tenang tanpa ekspresi namun siapa saja yang melihat mata hazel biru yang cantik nan indah itu seolah berubah menjadi gelap dan kemarahan yang siap meledak.
Bambam dan Jaehyun hanya bisa bergidik ngeri melihat tatapan Taehyung yang diberikan pada Iren. Jungkook mencoba menenangkan dan membujuk agar Iren biar Jungkook yang menangani namun Taehyung hanya memberi tatapan marah yang bertanda tak mengijinkan siapapun menyentuh mainannya.
" Daddy bisakah saat Tae bermain dengan Iren CCTV-nya kau matikan? " Pinta Taehyung seraya memeluk lengan Jungkook.
" Tae tak ingin daddy melihat nya dan menganggap Tae kejam " Timpal Taehyung dengan wajah memelas.
" Bukankah kau sudah terlihat kejam Tae, walaupun kau belum melakukan apapun? " Celetuk Jimin santai.
" Bukankah Eonni yang mengajariku? " Balas Taehyung ber smirk.
" Wah kau benar-benar Tae, jangan buat aku menyesal mengajarimu " Ucap Jimin menatap tak percaya.
" Tenang eonni kau pasti akan bangga dengan hasil karyaku nanti " Balas Taehyung seraya menerawang apa yang ingin ia lakukan.
" Tae memang ingin kau apakah Iren? " Tanya HoSeok penasaran.
" Tak ada, aku hanya ingin mendengar nyanyian dia " Jawab Taehyung acuh.
" Maksudmu? " Tanya HoSeok lagi penasaran.
" Tae, Iren sudah ada di ruang bawah tanah ingin kau apakan dia? " Belum sempat Taehyung menjawab pertanyaan HoSeok, Bambam datang dari arah belakang setelah menyekap Iren di ruang bawah tanah tempat Jaehyun kemarin.
" Baiklah saatnya Tae bermain " Ucap Taehyung bangkit dari duduknya tak lupa mengecup pipi Jungkook.
" Sunbae kau boleh pergi, tapi jangan macam-macam karna mataku selalu mengawasi mu " Ucap Taehyung menunjuk wajah Jaehyun yang sudah ketakutan.
" Ah... Bamie ingin bermain dengan Tae? " Tanya Taehyung manja.
" Tae, aku tunggu sini saja boleh? Ehhh... Itu aku lelah sekali bolehkan? " Elak Bambam lembut, sesungguhnya dia hanya mencari aman saja, tak ingin menyaksikan drama yang menguras jantung itu.
Tanpa membalas perkataan Bambam, Taehyung langsung berlalu meninggalkan ruang keluarga dengan aura menekan dan tatapan membara penuh amarah dan kebencian.
" Kook, nunna harap ini yang terakhir setelah itu jangan biarkan Taehyung bermain seperti itu, nunna tak ingin anak manisku berubah menyeramkan " Pinta Jinie dengan wajah hawatirnya.
" Baiklah nunna " Jawab Jungkook apa adanya.
*****
Ruang bawah tanah,
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy or Uncle
Short Story" Tolong selamatkan aku tuan, aku akan membalas budi baikmu "