Elang - Chapter 10

1.5K 128 59
                                    

          Pada hakikatnya, perempuan itu
                 dikejar bukan mengejar
                                ______

          Pada hakikatnya, perempuan itu                  dikejar bukan mengejar                                 ______

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

                                    •

                                    •

Gerakan dari arah samping yang ditimbulkan oleh badan kekar lelaki itu membuat tidur gadis yang berada di sampingnya merasa terganggu.

Tidak butuh waktu lama kelopak mata gadis itu mengerjap pelan, mengumpulkan kesadaran lalu bangkit dari posisinya.

Ia menatap sebentar ke arah suaminya yang masih terlelap.

Dengkuran halus yang menyapa Indra pendengaran gadis itu, tubuh yang terlentang dan wajah yang masih tertutupi oleh selimut tidak mengurangi wajah tampan dari lelaki itu.

Pikirannya kembali melayang pada kejadian tadi malam. Dimana first kiss nya sudah diambil oleh lelaki yang bernotabene sebagai suami. Vania sama sekali tidak memasalahkan itu, toh yang nyium suami sendiri.

Vania melirik jam yang berada diatas nakas.

05.08

Saatnya menunaikan Salat Subuh.
Cubitan, dorongan serta pukulan sudah Vania lakukan, namun lelaki itu sama sekali belum terusik.

“Elang, bangun!” pekik gadis itu.

“Eungh.” erang Elang.

Gerakan Elang mampu membuat kaos yang menutupi tubuh kekarnya sedikit terangkat menampilkan perut dengan beberapa garis kotak itu, Vania sangat malu dibuatnya.

Entah keberanian dari mana tiba-tiba tangan Vania terulur ke perut lelaki itu untuk segera menutupi bagian perut yang terbuka.

Namun belum sempat gadis itu menyentuh kaos lelaki itu, suara khas bangun tidur membuat Vania mengurungkan niatnya tersebut.

“Eh, lo udah bangun?” tanya Vania gelagapan. Percayalah Vania sekarang sedang menahan malu.

“Hm.” jawab Elang yang nyawanya belum terkumpul sempurna.

“Yaudah gue mau siapin air anget dulu buat lo mandi.” ucap Vania mendapat anggukkan dari Elang.



Hari Selasa adalah hari yang paling di hindari oleh siswa kelas 12 IPA 3, dimana mereka semua akan menjumpai pelajaran Fisika dan jangan lupakan guru killer yang sudah ber tahun-tahun ini mengabdi sebagai guru Fisika.

“Eh, lo udah ngerjain PR fisika?” tanya Sasa kepada keduanya.

“PR apa anjir?” tanya Zia dengan mata melotot.

Vania tak kalah melotot ketika mendengar tutur dari Sasa.

“PR bab 2, masa kalian lupa si.” gertak Sasa.

E L A N G Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang