Elang - Chapter 12

1.3K 112 109
                                    

Chapter 12| Jogging

Chapter 12| Jogging

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Waktu menunjukkan pukul 05.04
Hari ini adalah hari Minggu. Tidak ada aktifitas seperti hari-hari biasanya. Untuk pasangan remaja seperti Elang dan Vania, kebanyakan dari mereka memilih untuk menghabiskan waktu-waktu libur seperti ini untuk pacaran atau sekedar untuk berlibur, menghibur dirinya sejenak.

Mereka sama-sama sudah terbangun untuk segera melaksanakan Salat Subuh berjama’ah. Melaksanakan kewajibannya sebagai seorang muslim.

Setelah itu Elang menghampiri Vania yang sedang berkutat di dapur kesayangannya.

Vania menyibukkan dirinya dengan memasak sembari menikmati lagu Blue Jeans-Gangga, mulutnya sesekali berkomat-kamit mengikuti alunan musiknya.

Have i told you lately?

That i miss you badly?

Sometimes i wish

That i could still call you mine

Still call you mine

Now all i’ve got is

The stain on my blue jeans

The only way i could

Remember that you were once mine

Menurut Vania kegiatan memasaknya tidak akan afdol jika tidak dinikmati dengan menyanyi, walaupun suara Vania biasa saja.

“Brisik banget sih, kedengeran dari atas.” ucap Elang tiba-tiba.

“Terserah gue lah, lagu enak gini kok.”

“Lagunya emang enak, suara lo nya aja yang flat.” ejek Elang. Vania melotot mendengarnya.

“Pedes amat tuh mulut pagi-pagi.” jawab Vania.

Kalau saja Elang bukan suamimya sudah ia lenyapkan dari bumi. Bisa-bisanya ia dikatai oleh suaminya sendiri.



Kini mereka sedang berjalan menelusuri komplek rumah mereka. Ya, Vania yang meminta ingin jogging pagi ini
Venia menggunakan sweater putih dan celana hitam untuk outfit joggingnya pagi ini.

Ia berjalan berlari santai menuju tempat yang biasanya orang tempati untuk jalan pagi atau sekedar duduk santai memandangi hijaunya tanaman.

“Ayo, buruan lari.” Teriak Elang tertuju untuk gadis-nya yang masih berada di belakangnya.

Keadaan nafas Vania yang tersengal-sengal membuatnya berhenti sejenak. “Huh! Huh! Gue cape Lang.” ucap Vania yang bahkan nafasnya belum terkontrol.

Elang membalikkan badannya dan berjalan menuju gadis yang sedang menetralkan nafasnya.

“Lo sih tadi ga ikut pemanasan bareng gue.” timpal Elang. “Gini jadinya.” lanjutnya.

E L A N G Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang