Elang - Chapter 22

1.1K 105 8
                                    

Chapter 22| ELANG JELEK!

Chapter 22| ELANG JELEK!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sesampainya mereka di apartemen, keduanya langsung membersihkan dirinya masing-masing. Tak peduli dengan tubuh yang basah, mereka tetap bertekad masuk ke dalam apartemen.

Sudah pasti lantainya basah karena ulah mereka. Keduanya sempat berdebat mengenai lantainya yang basah. Vania beralasan malas mengepel lantai, disisi lain Elang kembali mengaitkan masalah ini dengan embel-embel istri.

'Itu sih udah jadi kewajiban lo.' katanya, tak disangka ia sudah berkali-kali melontarkan kalimat seperti itu. Membuat Vania jengah lama-lama.

Tak ada cara lain selain menurut pada lelaki itu. Kalau pun dirinya mengelak dengan beberapa cara, maka lelaki itu akan membuatnya skak dengan beribu cara. Sudah dipastikan ia kalah debat.

Gadis itu tengah mengepel lantai tak niat. Ia benar-benar malas mengerjakan pekerjaan rumah, mengingat sewaktu dirinya masih tinggal bersama orang tuanya, ia hanya dapat mengandalkan asisten rumah tangganya, bahkan jarang-jarang ia ikut membantu.

Dengan nafas yang memburu gadis itu tetap menjalankan perintah dari lelaki menyebalkan itu. Predikat yang ia berikan mengenai lelaki kutub kini telah berganti menjadi lelaki menyebalkan dimatanya.

Disisi lain, lelaki berbalut kaos oblong berwarna putih tengah duduk termangu seorang diri di balkon kamarnya. Ia mengambil gitar yang sudah beberapa bulan ini tak ia mainkan. Terlihat sedikit berdebu, namun masih menjadi barang kesayangan baginya.

Entah mengapa sedari tadi lelaki itu enggan bangkit dari posisinya, menyesap segala lirik yang ia tengah nyanyikan. Yang sudah pasti menggambarkan perasaannya.

Lelaki dengan tangan berotot itu perlahan mulai memetikkan gitarnya kembali. Memetik senar menyesuaikan nada dari lagu tersebut. Cheating on You - Charlie Puth, sebuah lagu yang belum ia selesaikan.

Lagu tersebut adalah salah satu lagu yang Elang sukai sejak dirinya pertama kali menginjak kelas 12. Karena lagu ini dirinya kembali teringat kenangan kecilnya bersama seorang gadis yang entah dimana keberadaannya.

Ingat wajahnya pun tidak. Bahkan sekedar mengetahui kabarnya pun tidak. Ia benar-benar kehilangan jejak. Rasa rindu kembali melanda dalam lubuk hatinya. Jika ia bertemu gadis yang tengah ia cari itu, ia bersumpah akan memeluknya erat-erat sebagai pelampiasan rasa rindunya, namun rasanya mustahil.

Mengingat kejadian kelamnya sewaktu dirinya duduk di bangku SMP dulu, membuat dirinya melupakan sosok gadis yang menjadi alasan dirinya semangat manjalani hari-hari. Namun, setelah masa pemulihannya berakhir, berkat Tuhan dirinya berhasil mengingat gadis yang dulu menjadi teman semasa kecilnya, namun tidak dengan mengingat wajahnya.

E L A N G Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang