15 kedua
Bukan cara tepat untuk kita
Bukan juga cara baik tentang kitaNamun sejak mengenalnya, diri ini mengerti kemana jati diri ini harus bermuara
Seperti lagu yang pertama kali ku dengarkan untuknya, "muara"Saat genggaman tangan menjauh darinya, tak sedikit hati yang hancur, tak sedikit air mata yang terjantuh, begitu lekat hati ini merindukannya
Tanpa genggamannya, raga ini bagai berjalan tanpa kakiSaat aku yakin bayang mu selalu ada pada mata yang terpejam, saat itulah raga mu utuh di hadapanku pada mata yang terjaga
Pada 15 kedua
Kini genggaman itu berjanji, akan memaksa saling menggenggam, walau salah satu nya mulai melemah 🥰
KAMU SEDANG MEMBACA
Waktu
Short Storydenting berbunyi di keheningan malam, awan ber iringan di langit pekat kelip cahaya menghiasinya.. angin berhembus.. menghempas dedaunan kering di sekeliling taman... kamu duduk di bangku tua itu... berselimut jaket tebal.. kotak cahaya itu menyina...